Khazanah Ilmu dalam Guratan Pena: Menulis sebagai Jalan Menuju Rida Allah
Lebih dari sekadar menghafal, menulis mengarahkan kita untuk merumuskan, meruntutkan, dan memahami suatu materi secara lebih mendalam.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Artinya: “Ikatlah ilmu dengan tulisan.” (H.R At-Thabrani dan Hakim dari Abdullah bin Amr)
Dengan demikian, dalam sebuah Tafsir Al-Munir dikatakan bahwa seandainya tidak ada tulisan, maka dipastikan ilmu-ilmu itu akan punah, agama tidak akan berbekas, bahkan kehidupan tidak akan baik, dan aturan tidak akan stabil.
Maka dari itu, melalui pemahaman inilah para ulama terdahulu mengabadikan karyanya dengan tulisan yang masih dapat kita rasakan sampai saat ini.
Baca juga: 8 Permata Doa “Rabbana”: Rahasia Mengetuk Pintu Langit
Manfaat Menulis dalam Perspektif Islam
Menulis ataupun mencatat merupakan bentuk nyata dari upaya manusia untuk mengabadikan ilmu dan pemikiran.
Aktivitas ini pula memiliki dimensi spiritual yang mendalam, yakni sebagai bentuk ibadah dan upaya mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Berikut beberapa manfaat menulis dalam perspektif Islam:
a. Menjaga Amandat Ilmu:
Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa mengingat dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh.
Mencatat ialah salah satu cara efektif untuk melestarikan ilmu agar tidak mudah terlupakan.
b. Meningkatkan Keimanan:
Mencatat berbagai karunia dan nikmat Allah Swt dapat meningkatkan rasa syukur dan kesadaran akan kebesaran Allah Swt.
c. Mempermudah Belajar dan Menghafal:
Dengan mencatat, materi yang dipelajari akan lebih terstruktur dan mudah dipahami.
d. Menjadi Amal Jariyah:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.