Rangkuman Materi
Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka Bab 1
Untuk pembelajaran pada bab 1 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 6 berikut rangkuman materi kelas 6 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM – Untuk pembelajaran pada bab 1 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 6 berikut rangkuman materi kelas 6 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Kurikulum Merdeka.
Materi ini bisa digunakan untuk pembelajaran dan pemahaman terkait materi Bab 1 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila.
Berikut materi rangkuman Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila :
A. Keterkaitan sila-sila dalam Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
Sila-sila dalam Pancasila memiliki keterkaitan yang erat sebagai satu kesatuan yang utuh dan saling melengkapi.
Setiap sila memiliki perannya sendiri, tetapi semua bekerja bersama untuk menciptakan tatanan hidup yang harmonis, adil, dan sejahtera bagi bangsa Indonesia.
Berikut penjelasan bagaimana sila-sila tersebut saling terkait:
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama menekankan pentingnya keyakinan terhadap Tuhan dan mengakui kebebasan beragama.
Ini menjadi dasar moral dan spiritual bagi bangsa Indonesia. Keyakinan ini mempengaruhi sikap kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan dalam masyarakat.
Baca juga: Hubungan Antar Sila dalam Pancasila: Panduan Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pengakuan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dalam sila kedua menekankan bahwa setiap manusia harus diperlakukan dengan adil dan beradab, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau ras.
Ini berakar dari sila pertama, di mana kepercayaan pada Tuhan menuntut manusia untuk bersikap adil dan menghargai martabat orang lain sebagai ciptaan Tuhan.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Persatuan Indonesia mengharuskan masyarakat untuk menjunjung tinggi kebhinekaan dan menjaga kesatuan bangsa di tengah perbedaan.
Semangat persatuan ini hanya bisa terwujud jika masyarakat memiliki rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, serta sikap toleransi yang diajarkan dalam sila kedua.
Ketuhanan yang menghormati perbedaan agama (sila pertama) juga mendukung terciptanya persatuan di tengah keragaman.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat menekankan pentingnya demokrasi yang dijalankan dengan musyawarah dan perwakilan yang bijaksana.
Dalam proses demokrasi ini, sikap kemanusiaan yang adil (sila kedua) dan semangat persatuan (sila ketiga) harus dijaga.
Nilai-nilai ketuhanan (sila pertama) juga memandu moralitas dalam pengambilan keputusan.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima menekankan pentingnya keadilan sosial, di mana kesejahteraan harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Ini terkait dengan sila kedua yang menuntut perlakuan adil bagi semua manusia dan sila keempat yang menegaskan pentingnya pengambilan keputusan yang bijak dan demokratis.
Keadilan sosial hanya bisa dicapai jika nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan demokrasi dijalankan dengan baik.
Secara keseluruhan, kelima sila saling mendukung dan tidak bisa dipisahkan.
Pancasila sebagai satu kesatuan utuh memberikan dasar moral, etis, dan filosofis yang kokoh untuk kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
B. makna sila-sila dalam Pancasila, menunjukkan sikap-sikap yang berhubungan dengan sila-sila dalam Pancasila, dan menguraikan hubungan antarsila dalam Pancasila.
Berikut adalah uraian mengenai makna setiap sila dalam Pancasila, sikap yang berhubungan dengan masing-masing sila, serta hubungan antarsila sebagai satu kesatuan yang utuh:
1. Makna Sila-Sila dalam Pancasila
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna: Mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, menghormati semua agama dan kepercayaan, serta menempatkan agama sebagai landasan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Makna: Mengakui dan memperlakukan manusia dengan adil, tanpa memandang latar belakang agama, ras, suku, atau golongan. Setiap individu harus dihormati hak dan martabatnya.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Makna: Menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman.
Bangsa Indonesia harus bersatu di atas perbedaan agama, suku, dan budaya.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Makna: Menyelesaikan masalah secara musyawarah dan mufakat, dengan perwakilan yang bijak dan berpihak pada kepentingan bersama, bukan pribadi atau golongan.
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna: Mewujudkan kesejahteraan sosial yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan akses yang adil terhadap pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sumber daya lainnya.
2. Sikap yang Berhubungan dengan Sila-Sila dalam Pancasila
Sila Pertama
Sikap: Menghormati perbedaan agama dan keyakinan orang lain, tidak memaksakan kepercayaan pada orang lain, serta menjalankan ibadah dengan tertib sesuai keyakinan masing-masing.
Sila Kedua
Sikap: Memperlakukan orang lain dengan hormat, adil, dan penuh empati, serta tidak melakukan diskriminasi terhadap siapa pun berdasarkan latar belakang mereka.
Sila Ketiga
Sikap: Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Mendukung kegiatan yang mempererat persatuan nasional, seperti kerja bakti dan gotong royong.
Sila Keempat
Sikap: Aktif berpartisipasi dalam musyawarah untuk mencapai mufakat, menerima hasil keputusan bersama, dan tidak mendominasi pendapat dalam forum diskusi.
Sila Kelima
Sikap: Membantu orang yang membutuhkan, memperjuangkan hak-hak kaum yang kurang beruntung, serta mendukung kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial.
3. Hubungan Antarsila dalam Pancasila
Sila-sila dalam Pancasila saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.
Masing-masing sila saling mendukung dalam membentuk kerangka moral, sosial, dan politik bagi bangsa Indonesia:
Sila pertama menjadi landasan spiritual dan moral dalam mewujudkan sikap kemanusiaan (sila kedua), di mana penghormatan terhadap martabat manusia didasarkan pada keyakinan bahwa semua manusia adalah ciptaan Tuhan.
Sila kedua menegaskan perlakuan adil dan beradab terhadap sesama manusia, yang diperlukan untuk mewujudkan persatuan Indonesia (sila ketiga). Dengan memperlakukan semua orang secara adil, persatuan bangsa dapat lebih mudah terwujud.
Sila ketiga mendukung sila keempat, karena persatuan di tengah keberagaman penting untuk mewujudkan proses demokrasi yang harmonis. Persatuan memungkinkan adanya musyawarah yang bijak tanpa perpecahan.
Sila keempat penting untuk mencapai keadilan sosial (sila kelima), di mana pengambilan keputusan yang adil dan bijaksana melalui musyawarah akan mendukung tercapainya kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam kesatuan ini, Pancasila bekerja sebagai satu sistem nilai yang saling menopang dan memperkuat, menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan bersatu dalam keberagaman.
Itulah Rangkuman materi dari Bab 1 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Kelas 6. Semoga dapat menjadi salah satu refrensi dalam pembelajaran. ( MG Tiyas Ariantini )
Ringkasan Materi PPKN Kelas 11 Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia |
![]() |
---|
Ringkasan Materi PPKN Kelas 11 Cara-cara Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai |
![]() |
---|
Ringkasan Materi PPKN Kelas 11 Penyelesaian Blok Ambalat dan Sistem Keamanan dan Pertahanan di Laut |
![]() |
---|
Riangkasan Materi PPKN Kelas 11: Hubungan Antarregulasi |
![]() |
---|
Riangkasan Materi Kelas 11 Konsekuensi Pelanggaran Kesepakatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.