Kunjungan Paus Fransiskus
Isi Homili Paus Fransiskus Saat Misa Agung 5 September 2024 di GBK: Dengar dan Hidupi Sabda Yesus
Berikut isi homili Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) 5 Sepetember 2024. Homili ini diterjemahkan oleh Tribunjogja.com dari
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
Sabda Tuhan tidak bisa hanya berupa gagasan abstrak atau hanya menimbulkan emosi sesaat. Sabda Tuhan menuntut perubahan cara pandang kita, membiarkan kita mengubah hati menjadi hati Kristus.
Ia memanggil kita untuk berani menebarkan jala Injil ke lautan dunia, berlari dengan risiko menghidupi kasih yang telah la ajarkan kepada kita dan yang telah la hidupi terdahulu.
Juga kepada kita, Tuhan, dengan kekuatan yang membakar dari sabda- Nya, mengundang kita untuk membuka jalan kehidupan, untuk melepaskan diri dari pantai-pantai mandek kebiasaan-kebiasaan buruk, dari rasa takut dan suam-suam kuku, serta berani untuk menjalani kehidupan baru.
Tentu saja, selalu akan ada kesulitan dan alasan untuk mengatakan tidak. Tetapi, marilah kita melihat sekali lagi sikap Petrus; datang dari satu malam yang sulit ketika la tidak menangkap apa-apa, lelah dan kecewa, tetapi, daripada tinggal seolah-olah dilumpuhkan di dalam rasa hampa atau terhalang oleh kegagalannya sendiri, ia berkata:
"Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga"
Kemudian, sesuatu yang mengejutkan terjadi, yakni mukjizat penuhnya perahu dengan ikan sampai hampir tenggelam.
Saudara dan saudari, dalam menghadapi berbagai tugas hidup sehari-hari, menghadapi panggilan yang kita semua rasakan untuk membangun masyarakat yang lebih adil, untuk melangkah maju di jalan perdamaian dan dialog, yang telah lama dipetakan di Indonesia, kita kadang-kadang merasa tidak mampu, merasakan beratnya komitmen yang begitu besar yang tidak selalu membuahkan hasil yang diharapkan, atau kesalahan kita yang tampaknya menghambat perjalanan hidup kita.
Akan tetapi, dengan kerendahan hati dan iman yang sama seperti Petrus, kita juga diminta untuk tidak tetap menjadi tawanan kegagalan kita.
Kita harus tetap menatap jala kita yang kosong, untuk memandang Yesus dan percaya kepada-Nya.
Kita selalu dapat mengambil risiko untuk bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala lagi, bahkan ketika kita telah melewati malam kegagalan, masa kekecewaan di mana kita tidak menangkap apa pun.
Santa Teresa dari Kalkuta, yang hari ini kita rayakan peringatannya, dan yang langsung merawat orang-orang termiskin dan membuat prognosis perdamaian dan Tuhan, berkata,
“Ingatlah, meskipun kamu tidak mampu memiliki apapun, jangan pernah lelah untuk jangan pernah bosan dengan seminari,”
Saudara-saudari, jangan pernah bosan dengan seminari, karena itulah kehidupan. Saya ingin bercerita kepada saudara-saudara ini, dan juga kepada saudara-saudara, kepada bangsa ini, kepada nusantara yang indah dan beragam ini.
Jangan lelah mengambil umpan, jangan lelah menebar jala, jangan lelah bermimpi, jangan lelah bermimpi dan membangun peradaban yang damai. Miliki selalu impian persaudaraan, yang merupakan harta yang nyata diantara kalian.
Atas firman Tuhan, saya mendorong Anda untuk menabur cinta, dengan penuh percaya diri mengikuti jalan dialog, untuk tetap mengamalkan kemauan dan kebaikan Anda dengan senyuman khas yang membedakan Anda.
Paus Fransiskus
Homili Paus Fransiskus
khotbah paus fransiskus di gbk
Misa Agung
Jakarta
Kunjungan Paus Fransiskus
Kisah Keberuntungan Emilio Dicium Paus Fransiskus, Doanya Terjawab |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Menuju Patung Maria Bunda Segala Suku Lalu Berdoa, Begini Cerita di Balik Itu |
![]() |
---|
Teks Doa Tobat Katolik Saya Mengaku yang Dibacakan saat Misa Bapa Paus di GBK |
![]() |
---|
Jejak Kesederhanaan Paus Fransiskus, Enggan Pakai Kalung Salib Emas Penuh Permata |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Tandatangani Prasasti Terowongan Silaturohmi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.