Siaga Darurat Kekeringan Diperpanjang

BREAKING NEWS: Siaga Darurat Kekeringan DIY Diperpanjang Hingga Akhir September 2024

BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi memperpanjang status siaga darurat kekeringan hingga akhir September 2024.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Dok. Istimewa
Proses droping air bersih oleh BPBD Gunungkidul ke rumah warga, Senin (19/8/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi memperpanjang status siaga darurat kekeringan hingga akhir September 2024.

Keputusan ini diambil menyusul kondisi kemarau panjang yang terus berlangsung dan berdampak signifikan pada ketersediaan air bersih di sejumlah wilayah.

Perpanjangan status siaga darurat ini menunjukkan bahwa situasi kekeringan di DIY masih belum sepenuhnya terkendali.

BPBD DIY akan terus memantau perkembangan kondisi dan melakukan upaya-upaya mitigasi untuk mengurangi dampak kekeringan terhadap masyarakat.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad menyampaikan bahwa kondisi tanpa hujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan akan berlanjut hingga akhir dasarian ketiga bulan Oktober mendatang.

Meskipun demikian, diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas yang masih rendah.

Baca juga: Pilkada Kota Yogyakarta 2024: Afnan-Singgih Santai Jalani Tes Kesehatan, Optimis Lolos

"Makanya kami memutuskan untuk memperpanjang, karena kabupaten semua juga memperpanjang status siaga darurat kekeringannya," kata Noviar, Kamis (29/8/2024).

Status siaga darurat kekeringan itu nantinya akan berlaku sampai 30 September 2024.

 Adapun surat ketetapan (SK)-nya masih berada di Gubernur DIY untuk segera disahkan. Dengan begitu upaya-upaya penyaluran bantuan air bersih masih akan dilakukan.

"Aktivitasnya masih sama, tindakan berupa penyaluran air ke masyarakat terutama yang di Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo," jelas Noviar.

Pihaknya mencatat total sudah sebanyak 800 tangki air bersih yang sudah disalurkan ke Kabupaten Gunungkidul, 30 tangki ke Kabupaten Kulonprogo dan 25 tangki ke Kabupaten Bantul.

 Sementara untuk stok, Noviar menyebut masih ada ribuan tangki air bersih yang ada di kabupaten kota.

"Kami sifatnya hanya mengkoordinasi saja, tidak tersedia pada kami, tapi di kabupaten kota seperti Gunungkidul ada 1.000 tangki dan di kecamatan-kecamatan ada 2.000 tangki, di Kulonprogo dan Bantul tidak ada yang ada hanya Dinsos DIY 100 tangki," pungkasnya. (HAN)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved