Berita Bantul Hari Ini

BPBD Bantul Salurkan 130 Ribu Liter Air Bersih ke 8 Lokasi Terdampak Kekeringan

Kasus kekeringan yang membuat menurunnya debit air di Kabupaten Bantul , DI Yogyakarta, semakin bertambah banyak. 

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi BPBD Bantul
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Bantul, Antoni Hutagaol sedang memantau proses dropping air di Kabupaten Bantul, belum lama ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kasus kekeringan yang membuat menurunnya debit air di Kabupaten Bantul , DI Yogyakarta, semakin bertambah banyak. 

Bahkan,  Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul sejauh ini sudah melakukan dropping puluhan tangki yang masing-masing membawa air bersih 5.000 liter.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Bantul , Antoni Hutagaol, berujar, sejauh ini sudah ada 26 tangki atau setara 130.000 liter air bersih yang tersalurkan ke sejumlah wilayah di Kabupaten Bantul .

"Ratusan ribu liter air bersih itu sudah kami salurkan ke delapan titik yang tersebar di Kalurahan Muntuk, Dlingo, Terong (Kapanewon Dlingo), Kalurahan Gilangharjo dan Caturharjo (Kapanewon Pandak), lalu Kalurahan Seloharjo (Kapanewon Pundong)," paparnya kepada wartawan, Kamis (22/8/2024).

Meski sebaran lokasi penurunan debit air dan permintaan dropping air bertambah banyak, kini pihaknya masih belum menetapkan status darurat kekeringan.

Pasalnya, permintaan tersebut masih dalam tahap yang bisa ditangani dan tidak parah.

Kendati demikian, Antoni mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bijak menggunakan air bersih dan mengimbau kepada masyarakat untuk mengajukan permohonan penyaluran air bersih apabila mengalami penurunan debit air atau bahkan krisis air.

"Saat-saat musim kemarau ini, masyarakat kami harapkan untuk selalu bijak menggunakan air. Lalu, apabila ingin mencari air, setidaknya didapatkan dari sumber yang bersih dan aman agar tidak menimbulkan kekhawatiran permasalahan lain," pintanya.

Di lain sisi, BPBD Bantul sendiri telah memetakan potensi rawan kekeringan yang tersebar di tujuh kapanewon yakni Kapanewon Sedayu, Kasihan, Pleret, Pajangan, Pundong, Imogiri, dan Dlingo.

Pemetaan itu dilakukan berdasarkan kondisi cuaca kemarau yang sedang berlangsung.

"Kami berharap, kondisi kekerigan saat ini tidak separah seperti tahun lalu. Karena tahun lalu itu ada 11 kapanewon yang terdampak kekeringan," tandasnya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved