Mubeng Kampus Jogja
167 Dosen Baru ikuti PKKDB Pertama Untidar 2024
Universitas Tidar menyelenggarakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Dosen Baru (PKKDB) untuk pertama kalinya.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Universitas Tidar menyelenggarakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Dosen Baru (PKKDB) untuk pertama kalinya.
Tercatat sebanyak 60 dari 167 dosen baru mengikuti kegiatan ini mulai dari Senin (12/8) hingga Jumat (16/8) di Gedung Lab Rekayasa dan Sains Terapan.
Puluhan dosen tersebut adalah ASN yang diterima dalam skema rekrutmen CASN tahun 2024.
Rektor Untidar, Prof Sugiyarto menyebut kegiatan ini terinspirasi dari Pengenalan
Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang bertujuan untuk membantu mahasiswa baru mengenal lingkungan dan budaya kampus.
“Kegiatan ini dalam rangka untuk menguatkan jiwa korsa kita, supaya kita menjadi satu kesatuan. Dari pengalaman yang lalu, dosen yang langsung masuk mengalami kebingungan dengan tujuan yang akan diraih. Oleh karena itu, kegiatan ini dibuat sebagai kanalisasi untuk
membangun tujuan yang sama. Selain itu, bertujuan untuk mensinergikan latar belakang dosen-dosen baru dengan ciri khas Untidar,” tegasnya.
Lebih lanjut Sugiyarto berharap kegiatan ini dapat membantu para dosen baru untuk memilih unit kerja di Untidar.
Secara sederhana, ada tujuan utama lain bagi dosen selain hanya mengajar.
Mereka dapat mengabdikan diri dalam unit dan lembaga yang ada di Untidar.
“Nanti di tahun 2045, saat tahun Indonesia Emas, para dosen baru inilah yang nanti menjadi pimpinan Untidar. Untuk itulah, hari ini kami coba mulai membimbing dosen baru agar dapat membangun Untidar bersama,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Prof Abdul Haris mendorong dosen baru untuk segera
menempuh pendidikan S3 dan aktif dalam komunitas Global.
“Adik-adik kalau mau mengajar di Untidar, lanjut pendidikannya jangan di Untidar. Kalau bisa di luar negeri. Bukan tidak menghargai kampus dalam negeri. Saya telah merasakan kuliah di luar negeri itu dapat membuka mindset kita. Selain itu, kita akan diperlihatkan budaya dan cara kerja orang-orang dari negara lain,” jelasnya.
Abdul Haris dalam pemaparan materinya menjelaskan kekuatan reputasi suatu institusi berkaitan erat dengan peran Sumber Daya Manusia (SDM).
Institusi harus memprioritaskan
membangun SDM dan reputasi, karena reputasi adalah kunci dari kesuksesan institusi. (tro)
--
Jaringan Demokrasi Indonesia DIY dan UAD Berkolaborasi Pantau dan Awasi Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Mahasiswa FIPP UNY Dapat Penghargaan dari Polresta Sleman, Kontribusi sebagai JBI |
![]() |
---|
FTSP UII Ajak Mahasiswa Bikin Prototipe Jembatan Rangka |
![]() |
---|
UII dan APHK Gelar Diskusi Akademik Susun Hukum Perikatan |
![]() |
---|
Mahasiswa Berprestasi UWM Yogyakarta Dapat Beasiswa dari Bank BPD DIY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.