PKL Malioboro Geruduk Kepatihan

BREAKING NEWS: Unjuk Rasa Bawa Keranda ke Kantor Gubernur DIY, Ini Tuntutan PKL Teras Malioboro 2

Mereka menyuarakan kekecewaan, menuntut pelibatan para pedagang dalam proses rencana relokasi ke Beskalan dan Ketandan.

|
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Hanif Suryo
Aksi unjuk rasa pedagang Teras Malioboro 2 di gerbang selatan Kompleks Kepatihan, Jumat (2/8/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM - Ratusan pedagang Teras Malioboro 2 yang tergabung dalam Paguyuban Koperasi Tri Dharma menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur DIY pada Jumat (2/8/2024). 

Mereka menyuarakan kekecewaan, menuntut pelibatan para pedagang dalam proses rencana relokasi ke Beskalan dan Ketandan.

Aksi yang cukup mencolok adalah adanya keranda mayat yang diselimuti kain hitam bertuliskan "Kesejahteraan PKL Malioboro". 

Simbol ini, menurut Ketua Paguyuban Koperasi Tri Dharma, Arif Usman, merepresentasikan matinya harapan para pedagang Teras Malioboro 2 untuk mencapai kesejahteraan.

"Itu adalah simbol kesejahteraan PKL yang sudah mati," ujarnya.

Lebih lanjut Arif menjelaskan bahwa para pedagang telah lama menuntut partisipasi aktif dalam proses relokasi ke Beskalan dan Ketandan.

Namun, aspirasi mereka selalu diabaikan oleh pemerintah kota, terutama Dinas Kebudayaan dan UPT Malioboro. 

Selain itu, mereka menginginkan relokasi yang tidak hanya sekadar memindahkan lokasi berjualan, tetapi juga memperhatikan aspek kesejahteraan dan kelangsungan usaha mereka. 

"Harapanya kami dilibatkan dalam proses relokasi yakni tempat dan ukuran segala macam kita diajak bicara. Bagaimana kita menempati tempat yang kita tidak tahu, padahal kita adalah pelaku di situ, kita bukan barang tapi orang yang akan menata usaha dan hidup di sana," ujarnya.

"Bukan tiba-tiba dikasih opsi 60x60 itu kan tidak manusiawi. Kalau lokasi (relokasi) sudah disampaikan di Beskalan dan Ketandan tapi hanya sosialisasi belum pernah partisipasi," tambahnya.

Arif mengungkapkan bahwa para pedagang akan terus berjuang memperjuangkan hak-hak mereka. 

"Kami akan mempertimbangkan aksi-aksi lanjutan jika tuntutan kami tidak segera dipenuhi," tegasnya. ( Tribunjogja.com )

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved