Berita Bisnis Terkini

DIY Alami Deflasi 0,03 Persen pada Juli 2024

Dengan begitu, inflasi tahun ke tahun DIY menjadi 2,16 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender hanya 0,53 persen.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Christi Mahatma
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati memberikan keterangan indeks harga konsumen Juli 2024, Kamis (01/08/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani


TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Daerah Istimewa Yogyakarta kembali mengalami deflasi pada Juli 2024. 


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati mengatakan DIY mengalami deflasi 0,03 persen. Dengan begitu, inflasi tahun ke tahun DIY menjadi 2,16 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender hanya 0,53 persen.


“Sehingga selama tujuh bulan ini, DIY mengalami deflasi 4 kali dan mengalami inflasi 3 kali,” katanya melalui keterangan secara daring, Kamis (01/08/2024).


Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi 0,65 persen, dengan andil deflasi 0,18 persen. Kelompok lainnya yang menyumbang deflasi ialah transportasi yang mengalami deflasi 0,06 persen dengan andil 0,01 persen.


“Namun ada pula kelompok yang mengalami inflasi, seperti pendidikan yang mengalami inflasi 1,04 persen, dengan andil inflasi 0,06 persen. Kemudian perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi 0,63 persen, dengan andil 0,04 persen. Kelompok ini mengalami inflasi karena harga emas perhiasan beberapa bulan ini mengalami kenaikan,” terangnya.


“Kelompok ketiga yang mengalami inflasi adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, inflasi 0,17 persen, dengan andil 0,03 persen,” sambungnya.


Sementara komoditas yang dominan menyumbang deflasi Juli 2024 ialah bawang merah dengan andil 0,10 persen, cabai merah dan tomat dengan andil masing-masing 0,06 persen.


Kemudian buncis dengan andil inflasi 0,02 persen. Lalu bawang putih, angkutan udara, kol putih, kangkung, kacang panjang, dan nangka muda dengan andil deflasi 0,01 persen.


Sedangkan komoditas yang mendorong inflasi adalah cabai rawit dengan andil 0,08 persen, beras dengan andil 0,07 persen, emas perhiasan dengan andil 0,04 persen. Kemudian sekolah dasar, sekolah menengah pertama memberikan andil inflasi masing-masing 0,03 persen.


“Iuran pembuangan sampah, kentang, apel, seragam sekolah pria, dan ikan bandeng masing-masing memberikan andil inflasi 0,01 persen,” imbuhnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved