5 TIPS Membuat Sinyal SOS Saat Menemui Kondisi Darurat di Gunung
Saat anda mulai ragu menentukan jalan saat sendirian, anda bisa membuat sinyal SOS untuk meminta tolong.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Saat mendaki, anda pasti menemui berbagai macam trek yang berbeda.
Ada yang berupa tanjakan curam dengan sedikit pijakan landai.
Setelah itu anda dihadapkan pada trek bercabang yang terlihat memiliki arah tujuan yang sama.
Stamina anda mungkin akan terkuras saat melewati tanjakan.
Hal ini dapat berdampak pada kebingungan menentukan jalan.
Sehingga kemungkinan tersesat bisa anda alami.
Saat anda mulai ragu menentukan jalan, anda bisa membuat sinyal SOS untuk meminta tolong.
Berdasarkan penjelasan dari blog Eiger Adventure, berikut beberapa sinyal SOS umum yang bisa anda buat.
Baca juga: TIPS Bertahan Hidup: TIPS Membuat Tanda Jejak Darurat Saat Tersesat di Hutan
1. Api
Saat kondisi bingung menimpa anda di waktu petang menuju malam.
Anda bisa meminta tolong dengan membuat sinyal nyala api.
Ketika anda mendaki bersama 3 orang atau lebih dalam satu rombongan lalu tersesat.
Maka nyalakanlah api berbentuk segitiga.
Namun ketika anda sendirian yang tersesat, maka buatlah api pada sebuah garis lurus saja.
Perhatikan lokasi anda saat menyalakan api.
Pastikan anda berada pada dataran yang tidak tertutup rimbunnya pepohonan.
Supaya akan mudah dilihat dari atas.
Baca juga: 6 Jenis Makanan Saat Terpaksa Bertahan Hidup di Hutan
2. Asap
Asap bisa anda gunakan sebagai media untuk menarik perhatian di siang hari.
Usahakan warna dari asap yang anda buat, kontras dengan lingkungan sekitar.
Jika anda berada pada dataran yang gelap, buatlah asap putih dengan menggunakan lumut, dedaunan, kemudian nyalakan lalu siram dengan sedikit air.
Kemudian jika anda berada pada tempat yang terang, gunakan karet, plastik, atau kain untuk bahan pembuat asap hitam.
Baca juga: 3 Tanaman Obat yang Perlu Kamu Tahu Saat Bertahan Hidup di Hutan, Ada Pereda Asma
3. Cermin
Benda yang memiliki reflek baik terhadap cahaya seperti cermin, kaleng dan benda lain yang mengkilap, bisa digunakan sebagai pengantar sinyal SOS.
Cara ini hanya bisa anda lakukan di siang hari ketika matahari bersinar.
Pastikan area sekitar anda tidak berkabut dan bersih.
Jika memungkinkan, anda akan bisa mengantarkan sinyal tersebut kepada pilot pesawat.
Kemudian pilot akan melaporkan adanya sinyal SOS di hutan tempat anda berada.
Perkiraan jarak pandang pilot dari atas adalah sekitar 160 km.
Baca juga: Bekal Penting Petualang, Ini Trik Bertahan Hidup di Hutan Belantara
4. Cahaya
Jika anda ingin meminta pertolongan di malam hari.
Gunakanlah senter sebagai alat pengirim sinyal SOS.
Anda bisa mengedipkan sinar lampu tersebut sebayak 60 kali per menit.
Arahkan pada area sekitar atau pada bukit dengan kemungkinan adanya aktivitas manusia.
Baca juga: TIPS Survival Cara Memperoleh Air di Daerah Pesisir Pulau Terpencil
5. Kain
Ketika anda sudah tidak bisa menggunakan ke 4 cara tadi untuk meminta bantuan.
Maka anda bisa menggunakan kain atau pakaian berwarna kontras dan mencolok.
Pastikan kain tersebut anda letakkan pada pohon atau tanah lapang.
Sinyal SOS akan diterima regu penyelamat udara ketika melihat adanya kain dengan warna mencolok.
Baca juga: Tips Survival: Pertolongan Pertama pada Orang yang Mengalami Hipotermia di Gunung
Berikut tadi tips membuat sinyal SOS saat anda ingin meminta bantuan.
Pahami dengan cermat, supaya bisa menjadi solusi yang tepat.
Semoga bisa berguna saat anda sedang mengalami situasi genting dan butuh pertolongan.
Selalu waspada dan tetap berhati-hati. (MG - Hilal Hamdi)
Tragedi Laut Beruntun, KNKT Ungkap Problem di Pelabuhan |
![]() |
---|
Selidiki Penyebab Kebakaran KM Barcelona V, KNKT Pelajari Keterangan Saksi |
![]() |
---|
Respon Wakil Ketua Komisi V DPR RI Soal Kecelakaan Maut di Padang Panjang dan Purworejo |
![]() |
---|
Peringati Hari Kartini, Astra Motor Yogya Edukasi 70 Kartini Muda Tentang Keselamatan Berkendara |
![]() |
---|
Insiden Kebakaran Gerbong Kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kemenhub dan KNKT Selidiki Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.