Renungan Harian

Ayat Alkitab dan Renungan Harian 24 Juli 2024 : Menjadi Gembala Bagi Sesama

Umat Kristiani bisa mendapatkan bimbingan, kekuatan, dan ketenangan yang dibutuhkan dalam menjalani hidup, salah satunya melalui membaca firman Tuhan.

Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
keuskupanatambua.org
Yesus Gembala yang baik 

TRIBUNJOGJA.COM - Firman Tuhan pelita bagi kaki dan terang bagi jalan kita sebagai umat-Nya.

Umat Kristiani bisa mendapatkan bimbingan, kekuatan, dan ketenangan yang dibutuhkan dalam menjalani hidup, salah satunya melalui membaca firman Tuhan.

Dengan menjadwalkan waktu setiap pagi atau malam untuk membaca dan merenungkan Alkitab maka kita bisa terus bertumbuh dalam iman dan semakin dekat dengan Tuhan.

Bacaan ayat alkitab hari ini :

Dikuti dari laman gkikranggan.id saat teduh atau renungan harian kali ini diambil dari Lukas 15:1-7.

“Setelah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira.” (Lukas 15:5)

Renungan Harian :

Hatori Toujuuro pernah mengatakan, “Ketika manusia merasa dirinya yang paling benar, manusia bisa menjadi sangat kejam”.

Merasa diri paling benar membuat kita buta untuk melihat kelemahan diri. Kondisi ini membuat kita begitu mudah dan cepatnya untuk menunjuk jari dan menuduh orang lain sebagai pendosa daripada mengakui kesalahan diri sendiri atau melakukan pertobatan.

Baca juga: Ayat Alkitab dan Renungan Harian 23 Juli 2024 : Jangan Sepelekan Anak-Anak

Ini adalah sebuah bentuk kekejaman terhadap sesama. Sikap seperti inilah yang diperlihatkan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam teks Lukas 15:1-7.

Perumpamaan Yesus mengenai gembala yang mencari satu ekor domba yang hilang memperlihatkan pentingnya mencari dan membawa mereka yang terhilang karena dosa dan bukan menghakimi dan mengucilkannya.

Yesus memperlihatkan belas kasih Allah kepada mereka yang jatuh dalam dosa, mengakui kesalahan, dan mau kembali kepada Allah. Allah adalah Allah yang mencari, merangkul, memberi pengampunan, dan kesempatan baru untuk pembaruan hidup.

Pesan perumpamaan ini hendaknya menyentuh hati kita. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah berbuat kesalahan. Tetapi kita adalah orang berdosa yang dikasihi Allah.

Oleh sebab itu, mari kita menjadi gembala bagi sesama. Kita dipanggil untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan yang mencari dan menyelamatkan yang hilang, bukan untuk menghakimi atau mengucilkan mereka.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved