Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri
Abu Fatih Dipanggil Abdullah Sungkar, Diminta Pimpin JI Wilayah Jawa
Sosok Abu Fatih alias Abdullah Anshori terlihat sangat dihormati di kalangan tokoh-tokoh utama eks Jamaah Islamiyah
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Ikrob Didik Irawan
Ada dua perwira yang menemuinya di rumah, dan meminta dirinya membuat pernyataan tertulis telah keluar dari JI.
Terjadi diskusi panjang, dan Abu Fatih lantas bertanya apakah dengan membuat pernyataan itu dia juga akan dianggap keluar dari keyakinannya.
Dijelaskan pernyataan keluar dari JI itu tentu tidak ada kaitan dengan keyakinan. Abu Fatih lantas memenuhi permintaan aparat negara itu dengan segala pertimbangan pribadinya.
Hingga kemudian pada 2024 ini, terjadi dinamika lagi di JI yang berujung pada pernyataan akhir organisasi itu bubar atau membubarkan diri pada 30 Juni 2024.
Abu Fatih merasa sangat senang dan lega para tokoh utama JI, para junior dan murid-muridnya menyadari ada yang salah dengan arah perjuangan mereka.
Ia mengikuti proses-proses menuju keputusan akhir itu, termasuk mendampingi saat tokoh-tokoh utama JI dan afiliasinya berkumul di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Ketokohan Abu Fatih bisa dibaca dalam risalah pertemuan Sentul Bogor butir ke-13 tentang kepemimpinan Jamaah Islamiyah.
Disebutkan sesudah wafatnya Abdullah Sungkar, tidak ada pemimpin baru JI yang resmi menggantikannya. Abu Fatih disebut sebagai saksi hidupnya.
Kini Abu Fatih memilih hidup tenang sebagai warga biasa saja. Ia mengisi hari-harinya berkebun pisang di sebuah Lokasi di Colomadu, Karanganyar.
Dalam pernyataan akhirnya, Abu Fatih atas nama eksponen dan jamaah eks JI berterima kasih kepada aparat keamanan yang membuka wawasan mereka lewat dialog.
“Akhirnya pikiran mereka mengalir hingga pada keputusan membubarkan diri tanpa tekanan,” kata Abu Fatih yang menekankan dialog itu sudah berjalan begitu panjang.
Ia saya pribadi mulai merasakan pikiran-pikiran itu sejak 2021. Banyak di antara mereka punya pikiran sama, ada perasaan ragu, dan belum bisa bersikap.
“Ragu tentang kebenaran kami kalau kami harus membangun konflik dengan negara. Dengan kesadaran ini kami berpijak pada syariah, mencari jalan islah,” tutup Abu Fatih. (Tribunnews.com/Setya Krisna Sumarga)
Wawancara Khusus : USTAD ABU FATIH Sesepuh dan Eks Ketua Mantiqi II Jamaah Islamiyah |
![]() |
---|
Wawancara Khusus: USTAD ABU MAHMUDAH, Tokoh Senior Eks Jamaah Islamiyah |
![]() |
---|
PENAMPAKAN Bekas Rumah Persembunyian Terakhir Noordin Mohd Top Setelah 15 Tahun |
![]() |
---|
KISAH Sabarno 10 Tahun Lari dari Kejaran Densus 88 |
![]() |
---|
KRONOLOGI Lengkap Jamaah Islamiyah Islah dengan Aparat, Pemerintah dan NKRI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.