Mubeng Kampus Jogja

Tujuh Mahasiswa FTSP UII Lolos IISMA dan ICT 2024, Berkesempatan Studi ke Luar Negeri

Para peserta program diharapkan agar tak hanya mengejar nilai akademik semata, tapi juga pengalaman kehidupan masyarakat global.

|
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Tujuh mahasiswa FTSP UII yang lolos IISMA dan ICT 2024. Mereka bisa kuliah satu semester di kampus luar negeri 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak tujuh mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Program Internasional, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih beasiswa kuliah di luar negeri.

Empat orang mahasiswa meraih beasiswa mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan tiga orang meraih International Credit Transfer (ICT).

Adapun keduanya didanai oleh pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Empat orang itu adalah Andini Zofia Putri Wahyono yang bakal studi di Humboldt University of Berlin Jerman, Zahra Zakiyah studi di National University of Singapore, Jenny Chairani Saban bakal studi di Michigan State University Amerika Serikat serta Kinasih Marew studi di Technische Universität Dresden Jerman.

Sedangkan, tiga mahasiswa itu adalah Aisyah Baswedan dan Assyifa Ayeshia yang akan kuliah ke Universiti Kebangsaan Malaysia serta Charisa Pradiptajati yang berkuliah di University of Pecs Hungaria.

"IISMA dan ICT adalah program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dikelola Kemendikbudristek. Program tersebut mendanai mahasiswa sarjana dan kejuruan untuk melakukan mobilitas selama satu semester di universitas dan industri terkemuka di luar negeri," terang Ketua Prodi Sarjana Arsitektur UII, Hanif Budiman, Ph.D saat konferensi pers, Senin (15/7/2024).

Baca juga: UII Jadi Tuan Rumah SR IISMA 2024, Hadapi Tantangan Pengembangan Jaringan

Andini dan Zahra tercatat sebagai penerima beasiswa IISMA reguler, sedangkan Jenny dan Kinasih meraih IISMA co-founding.

Dijelaskan Hanif, secara umum, perbedaan beasiswa itu ada pada sumber pendanaan dan jumlah penerima. 

Program IISMA reguler menawarkan pendanaan penuh oleh pemerintah.

Sementara, IISMA co-founding melibatkan pembagian biaya antara pemerintah dan pihak lainnya sehingga memungkinkan lebih banyak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam program ini.

"Prodi Arsitektur IP sudah empat tahun berturut-turut sejak 2021 meraih prestasi meloloskan mahasiswanya pada program beasiswa yang sangat kompetitif ini. Sepanjang 2021 hingga 2023 total ada 10 mahasiswa yang terpilih sebagai IISMA Awardees," ungkap Hanif.

Para mahasiswa peraih beasiswa IISMA dan ICT itu kini duduk di semester enam.

Maka, Hanif memberikan wejangan kepada peserta program agar tak hanya mengejar nilai akademik semata, tapi juga pengalaman kehidupan masyarakat global.

Dengan begitu, karir di masa mendatang bisa terbuka lebar. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved