Apa Itu Peristiwa Aphelion yang Terjadi di Bulan Juli? Tidak Perlu Khawatir, Ini Penjelasan BMKG
Mengenal fenomena aphelion dan perihelion. BMKG sebut aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu dingin di Indonesia.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM - Aphelion adalah peristiwa astronomi yang terjadi setiap tahun di mana jarak antara Bumi dan Matahari berada pada titik terjauh.
Hampir setiap tahun pula, beredar penjelasan tentang fenomena Aphelion di media sosial yang cenderung meresahkan masyarakat.
Disebutkan dalam keterangan yang beredar luas di media sosial bahwa peristiwa Aphelion akan berdampak pada menurunnya suhu di Indonesia hingga menyebabkan beberapa risiko seperti flu atau sesak napas.
Namun, menurut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ternyata peristiwa Aphelion tidak berdampak signifikan terhadap penurunan suhu di wilayah Indonesia.
Mengapa demikian? Berikut penjelasannya seperti dirangkum Tribunjogja.com dari YouTube BMKG dan laman resmi bmkg.go.id.
Mengenal Peristiwa Aphelion dan Perihelion

Sebelum membahas lebih jauh tentang fenomena Aphelion, mari kenali dulu sistem peredaran bumi.
Kita harus mengetahui bahwa lintasan bumi terhadap matahari berbentuk elips.
Satu kali lintasan dapat ditempuh dalam waktu 365 hari atau 1 tahun.
Posisi lintasan bumi yang paling jauh dari matahari disebut dengan aphelion, sedangkan posisi lintasan bumi yang paling dekat dari matahari disebut perihelion.
Perlu dipahami, selain berotasi atau bergerak mengelilingi matahari, bumi juga memiliki rotasi sendiri.
Bumi berputar pada porosnya dengan sudut 23,5 derajat, dengan arah berlawanan dengan jarum jam.
Satu kali rotasi bumi atau satu kali putaran bumi pada porosnya ditempuh dalam waktu 24 jam. Proses inilah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam.
Pada saat bumi melintasi orbit terhadap matahari selama satu tahun penuh, di waktu yang bersamaan pula bumi berputar pada porosnya, sehingga pemanasan radiasi matahari berbeda di setiap permukaan tergantung dari sudut datangnya radiasi matahari tersebut.
Radiasi matahari dalam satu tahun berbeda-beda, baik itu di belahan bumi utara atau GBU dan juga di belahan bumi selatan atau BBS.
Hal itu dikarenakan kemiringan semua sudut poros bumi seperti yang telah dijelaskan tadi. Kondisi ini dapat pula mempengaruhi iklim serta membuat adanya perbedaan musim di tempat yang berbeda di bumi.
Prakiraan Cuaca BMKG di DI Yogyakarta Hari Ini Selasa 16 September 2025, Waspada Hujan di Jam Sibuk |
![]() |
---|
Petani Gunungkidul Diminta Segera Persiapkan Musim Tanam Menjelang Hujan |
![]() |
---|
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Cuaca Ekstrem, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
BMKG Prediksi Musim Hujan Datang Lebih Awal, Pakar UGM Minta Mitigasi Dipercepat |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Selasa 16 September 2025, Jakarta, Jabat dan DIY Hujan Lebat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.