Siswa SMAN 1 Cawas Meninggal Kesetrum

Polisi Ungkap Kronologi Ketua Osis SMAN 1 Cawas Meninggal Dunia Tersengat Listrik di Kolam Sekolah

Pihak kepolisian setempat pun mengungkapkan kronologi kejadian ketua Osis SMAN 1 Cawas yang meninggal tersetrum di kolam sekolah

|
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
Karangan bunga terlihat terpasang di sepanjang jalan menuju rumah duka di Dukuh Sanggrahan, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (9/7/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - FN (18), pelajar sekaligus Ketua Osis SMAN 1 Cawas, Kabupaten Klaten, meninggal dunia setelah tersengat listrik di kolam sekolah pada Senin (8/7/2024).

Insiden nahas itu menimpa korban yang saat itu sedang berulang tahun ke-18.

Pihak kepolisian setempat pun mengungkapkan kronologi kejadian tersebut. 

Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa, mengungkapkan siang itu puluhan siswa yang merupakan anggota Osis SMAN 1 Cawas berangkat ke sekolah untuk melakukan rapat.

Disebutkan, rapat pengurus Osis itu membahas rencana kegiatan sponsorship untuk acara lomba pengembangan prestasi minat bakat siswa yang bakal dilaksanakan pada 25 Juli 2024.

Setelah rencana kegiatan itu tersusun, sekitar pukul 13.00 WIB seorang siswa di antaranya mengetahui bahwa korban sedang berulang tahun.

Sehingga setelah makan siang, sejumlah siswa pun berinisiatif merayakan hari lahir korban dengan cara menaburkan tepung ke badan korban. 

Lalu menceburkan korban ke dalam kolam berisi air sedalam 1,7 meter di depan ruang kelas.

Dikatakan, saat itu korban dan kawan-kawannya sempat bergurau. 

Baca juga: Ketua Osis SMAN 1 Cawas Meninggal Dunia Tersetrum saat Diceburkan ke Dalam Kolam Sekolah

"Kemudian korban sempat berusaha untuk mentas (keluar dari dalam kolam). Tapi ternyata dia tidak sadar menginjak setrum. Bagi dia, kakinya kok kram, padahal itu setrum," ungkap Umar.

Mengetahui hal itu, dua orang teman korban sempat masuk ke dalam kolam untuk menolong.

Kala itu mereka baru mengetahui bahwa itu setrum (aliran listrik).

Lantas satu orang keluar dari kolam dan mematikan listrik.

Sementara, satu siswa lain yang masih di dalam air sempat mengalami sesak napas. 

Akhirnya, korban dan siswa yang sesak napas itu dibawa ke rumah sakit terdekat.

Namun sampai di rumah sakit, nyawa korban sudah tidak tertolong. 

"Sementara, siswa satunya kini masih dirawat di rumah sakit," katanya. 

Petugas kepolisian saat melakukan olah TKP di SMAN 1 Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (8/7/2024).
Petugas kepolisian saat melakukan olah TKP di SMAN 1 Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (8/7/2024). (Dok. Istimewa)

Lebih lanjut, Umar menyebut pihak kepolisian sudah mengumpulkan keterangan saksi-saksi terkait kejadian itu.

Pihaknya juga sudah melakukan olah TKP tetapi belum bisa melanjutkan penyelidikan sebab keluarga korban sudah mencabut laporan. 

"Keluarga korban tidak mau melanjutkan laporan, sehingga kami dari kepolisian juga tidak bisa melanjutkan proses penyelidikan," paparnya.

Dikatakan, pihak keluaga korban sudah menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

Sehingga perwakilan pihak keluarga dan kepala desa di rumah korban, datang ke Polsek Cawas untuk mengurus surat pernyataan.

"Surat pernyataannya langsung dibikin oleh ayah korban," ungkapnya. 

Adapun jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Jenazah korban akan dimakamkan  di pemakaman Desa Cawas pada Selasa (9/7/2024) siang ini. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved