Tim PKM-PM Untidar dan Guru SLBN Kota Magelang Ciptakan Etnobook untuk Siswa Tunagrahita
Etnobook dirancang memiliki empat konsep rancangan yang berbeda. Di antaranya konsep aritmatika sosial, geometri, pengukuran, dan bilangan
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sejumlah mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) bersama guru SLBN Kota Magelang berkolaborasi membuat Etnobook interaktif untuk siswa tunagrahita atau penyandang disabilitas intelektual.
Buku Etnobook dirancang sebagai upaya pemenuhan hak pendidikan yang setara bagi siswa disabilitas.
“Berdasarkan data yang diperoleh dari SLBN Kota Magelang, siswa tunagrahita memiliki kesulitan dalam memahami numerasi dan adanya keterbatasan guru dalam pembelajaran kelas yang efektif,” ungkap Ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) Etnobook, Femi Nur Maulida.
Dia mengatakan, Etnobook dirancang memiliki empat konsep rancangan yang berbeda. Di antaranya konsep aritmatika sosial, geometri, pengukuran, dan bilangan.
Selain itu, di dalam buku juga diselingi materi soal kebudayaan-kebudayaan daerah, seperti alat musik, pakaian adat, hingga makanan khas daerah.
Sementara guru SLBN Kota Magelang, Stiti Lintang Amartani. menyatakan bahwa kolaborasi dengan mahasiswa Untidar ini memberikan dampak positif bagi siswa tunagrahita di sekolahnya.
"Kami berharap Etnobook ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi guru dan siswa serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika bagi siswa tunagrahita," tuturnya.
Baca juga: Tingkatkan Layanan Pendidikan, Disdikbud Magelang Gelar Penguatan Kapasitas Guru
Lintang menambahkan, selama ini siswa hanya belajar dengan media seadanya dengan memanfaatkan benda di sekitarnya.
Sehingga kehadiran Etnobook ini sangat membantu siswa belajar.
Dia melanjutkan, setiap materi yang disusun dalam Etnobook telah dikonsultasikan secara intensif agar sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dosen Pembimbing PKM-PM Etnobook, Novitasari berharap program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa di SLBN Kota Magelang, tetapi juga dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah lain yang memiliki siswa dengan kebutuhan khusus.
“Dengan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, diharapkan pendidikan inklusif yang setara dapat terwujud, memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk meraih pendidikan yang berkualitas,” pungkasnya.
Diketahui, penyusunan bersama Etnobook merupakan salah satu agenda dari tim PKM-PM yang berjudul “Etnobook: Media Interaktif Berbasis Etnomatematika Terintegrasi QR Code Guna Meningkatkan Numerasi Siswa Disabilitas SLBN Kota Magelang”.
Adapun mahasiswa yang terlibat adalah Femi Nur Maulida (S1 Pendidikan Matematika), Ningrum Aslikhatul Khirom (S1 Pendidikan Matematika), Muhamad Maulana Yusup (Teknik Mesin), Nadia Alfiana Rosyada Al Hasani (Pendidikan Matematika), Lillian Dhian Nafiatul Azhar (Pendidikan Matematika). (*)
| Guru Turut Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Gunungkidul Panggil Seluruh Kepala Dapur SPPG |
|
|---|
| Diskominfo Magelang Latih Guru PAUD Manfaatkan Teknologi AI dalam Pembelajaran |
|
|---|
| Ini Tuntutan Guru Madrasah Swasta ke Pemerintah |
|
|---|
| Untidar Lantik 91 PPPK dan 49 Pejabat Baru Dosen ASN, Rektor Ajak Maksimalkan Kinerja |
|
|---|
| Tahun Depan, 150 Ribu Guru Bakal Dapat Beasiswa Pendidikan Senilai Rp 6 Juta Per Tahun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.