Pemkab Klaten Bakal Evaluasi Penerapan Kebijakan Lima Hari Sekolah di 26 SD
Pemkab Klaten pun berencana memberlakukan program sekolah lima hari itu ke jenjang sekolah menegah pertama (SMP).
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten telah menerapkan sekolah interaktif terpadu (SIT) yang memberlakukan lima hari masuk sekolah (Senin-Jumat).
Program inovatif itu telah dilakukan di 26 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di mana masing-masing kecamatan ada satu SD yang menerapkan sekolah lima hari.
Pemkab Klaten pun berencana memberlakukan program sekolah lima hari itu ke jenjang sekolah menegah pertama (SMP).
Kendati demikian, keputusan penerapan dan pemberlakuan program itu di jenjang SMP masih menunggu hasil evaluasi Pemkab Klaten terkait program SIT.
Hal itu terungkap usai Pemkab Klaten menggelar rapat koordinasi (rakor) secara tertutup di Pendopo Pemkab Klaten pada Senin (8/7/2024).
Usai gelaran rakor, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Klaten, Jajang Prihono, menyebut masih akan melakukan evaluasi sebelum program tersebut diperluas.
Baca juga: Kisah Warga Klaten Produksi Senar Gitar Lewat Mesin Buatan Sendiri, Maju Krenova Jawa Tengah 2024
Pihaknya mengatakan evaluasi tersebut meliputi pelaksanaan, implementasi, kendala, hingga kelebihan, serta manfaat program bagi peserta didik.
"Ya tentu akan kami lanjutkan. Tapi kami akan evaluasi dulu sejauh mana kebermanfaatan program sekolah lima hari itu. Lalu, apakah tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan adanya kemungkinan bertambah atau tidak sekolah yang bakal menerapkan program itu," kata Jajang, Senin (8/7/2024).
Jajang mengatakan, hasil evaluasi nantinya akan menentukan apakah program SIT bakal diteruskan atau bahkan diperluas ke jenjang lebih tinggi.
Menurutnya, program SIT termasuk inovasi dan terobosan positif dalam dunia pendidikan di Kabupaten Klaten.
Meski begitu, terobosan tersebut secara prinsip harus bisa meningkatkan kualitas pendidikan.
"Jadi masalah suka atau tidak suka itu kan respon. Sehingga pelaksanaan harus kembali ke tujuan awal yakni meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Klaten," jelasnya.
Termasuk, lanjutnya, melihat apakah sekolah lima hari itu bisa memberi dampak baik terhadap karakter siswa dalam bersosialisasi. (*)
Pemkab Klaten Didampingi Kementerian Lingkungan Hidup Kelola Gunungan Sampah TPA |
![]() |
---|
Perbaikan Lintasan Jogging Stadion Trikoyo Klaten Dianggarkan Rp5 Miliar |
![]() |
---|
Pemkab Klaten Hadirkan Lima Calon Investor Atasi Gunungan Sampah TPA Troketon |
![]() |
---|
DPRD dan Pemkab Klaten Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas Sebesar Rp5 Miliar |
![]() |
---|
Pemkab Klaten Gelar Apel Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.