PPDB 2024

Sebanyak 425 SD di Gunungkidul Tidak Penuhi Rombel dalam PPDB 2024

Sebanyak 425 sekolah dasar (SD) dinyatakan tidak memenuhi kuota rombongan belajar (rombel).

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Proses belajar mengajar di SDN Candibaru 1 Gunungkidul, beberapa waktu lalu 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gunungkidul telah ditutup.

Sebanyak 425 sekolah dasar (SD) dinyatakan tidak memenuhi kuota rombongan belajar (rombel).

Merujuk standar PPDB, satu rombel seharusnya berisi 28 siswa. 

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Agus Subariyanto, mengatakan rata-rata SD yang tak memenuhi kuota ini didominasi sekolah negeri.

"Hanya ada 38 SD yang memenuhi kuota PPDB tahun ini, ,"ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (2/7/2024).

Dia menuturkan, untuk jumlah yang tak memenuhi kuota masing-masingnya SD jumlahnya bervariasi mulai dari 20 siswa hingga di bawah 10 siswa.

Bahkan, masih ada yang tercatat secara online sekolah yang sama sekali tidak ada  pendaftar siswa baru.

"Sejauh ini dari data PPDB ada 8 SD yang masih kosong pendaftarnya. Itu ada di SD di wilayah Girisubo, Playen, Semanu, Rongkop, dan Tanjungsari,"ucapnya.

Ia menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan kondisi itu.

Salah satunya  mengacu dari statistik  yakni jumlah kuota yang disediakan dengan total  pendaftar memiliki jarak yang cukup jauh.

"Untuk SD kuota  disediakan sebanyak 14.000 siswa, tetapi yang mendaftar hanya 6.860 siswa dan diterima 6.538 siswa. Dari sini kelihatan memang terjadi gap (jarak) yang cukup tinggi,"ujarnya.

Menurutnya, rata-rata kurangnya rombel pada PPDB terjadi pada SD yang berada di wilayah pinggiran.

Baca juga: PPDB SMP Jalur KMS Dibuka, Forpi Kota Yogyakarta: Rawan Modus Memiskinkan Diri

Hal itu disebabkan terbatasnya jumlah penduduk sehingga berdampak pada minimnya jumlah siswa. 

“Beberapa wilayah pinggiran itu anak-anaknya  biasanya jumlahnya anaknya sedikit," terangnya.

Meski sejumlah SD tidak memenuhi rombel, dirinya mengatakan kegiatan belajar mengajar harus tetap dijalankan.

Begitu juga di daerah-daerah terpencil yang keterbatasan jumlah peserta didik baru.

"Sementara kebijakan awalnya masih tetap dilakukan pembelajaran yang sama. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan opsi re-gouping akan muncul sebagai wacana efisiensi dan efektivitas,"ujarnya.

Sementara itu, Kepala SDN Candibaru 1 Gunungkidul, Winarna, mengatakan sekolahnya hanya mendapatkan sebanyak 9 siswa pada PPDB tahun ini.

Menurutnya, faktor sedikitnya pendaftar karena jumlah anak usia masuk SD  sangat minim di sekitar sekolahnya. 

"Di sekitar sini kebanyakan sudah sepuh, jarang sekali ada anak-anak. Dan, kalaupun ada kebanyakan memilih sekolah lain karena jaraknya yang lebih dekat,"ucapnya.

Dia mengaku saat ini, untuk menambah jumlah siswa di sekolahnya hbaya tinggal mengandalkan pendaftaran secara offline atau langsung.

"Ya mudahan-mudahan bisa bertambah dari yang mendaftar langsung,"ucapnya.

Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Supriyadi, merespon soal tidak dipenuhinya kuota rombel pada PPDB disebabkan kurangnya jumlah pendaftar.

Menurutnya, itu salah satu faktor keberhasilan dari program keluarga berencana.

"Ya bisa jadi kalau kekurangan pendaftar berarti bisa jadi faktor keberhasilan  program keluarga berencana,"ucapnya.

Meskipun begitu, di satu sisi pihaknya juga menyoroti bahwa dalam pendidikan saat ini harus berlomba-lomba.

Sehingga, dinas terkait harus bisa mewadahi hal tersebut.

"Termasuk peningkatan sarana prasarana (sarpras) di SD yang di bawah naungan disdik. Sebab, para orangtua itu kecenderungannya memilih sekolah dengan kondisi sarpras baik,"ucapnya.

Ia menjelaskan, pihak dinas harus bisa mengevaluasi terkait bagaimana sekolah itu mendapatkan nilai tambahan dari pokok pendidikan dasar untuk menarik siswa baru. 

’’Harus menjadi evaluasi dan introspeksi bersama. Bagaimana pendidikan itu bisa bersaing,"urainya. (*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved