Berita Kota Magelang Hari Ini

Wali Kota Magelang Tekankan Pentingnya Warga Disiplin Kelola Sampah

Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz menekankan pentingnya disiplin masyarakat dalam mengelola sampah dan menerapkan pola hidup bersih. 

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok Prokompim Kota Magelang
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz saat menjadi keynote speaker seminar regional "Menimbang Teknologi Pengelolaan Sampah Skala Kota di Pendopo Pengabdian, Rabu (19/6/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG - Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz menekankan pentingnya disiplin masyarakat dalam mengelola sampah dan menerapkan pola hidup bersih. 

Dia ingin masyarakat Kota Magelang menjadi contoh baik dalam hal kedisiplinan masalah sampah.

Hal ini disampaikan Dokter Aziz saat membuka seminar regional "Menimbang Teknologi Pengelolaan Sampah Skala Kota" yang diadakan Forum Komunitas Antar Lembaga Keswadayaan Masyarakat (FKALKM) Kota Magelang di Pendopo Pengabdian, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: CURHAT Wali Murid Tentang Pemberian Hadiah ke Guru: Kalau Tidak Ikut Iuran Malah Dilema

"Masalah sampah itu masalah habit. Yang ingin saya tekankan adalah pola disiplin masyarakat. (Kedisiplinan itu) saat ini belum tercapai," kata Dokter Aziz.

Menurutnya, disiplin masalah sampah seharusnya menjadi gerakan bersama. Peralatan canggih tidak akan optimal jika pola hidup bersih masyarakat tidak berjalan.

"Disiplin masalah sampah seharusnya jadi gerakan bersama. Alat sudah oke, semua oke, tapi pola hidup belum (berjalan) ya percuma," imbuhnya.

Oleh sebab itu, diskusi-diskusi juga dibutuhkan agar masyarakat disiplin pengelolaan sampah masing-masing.

Ketua Panitia Seminar Regional "Menimbang Teknologi Pengelolaan Sampah Skala Kota", Teguh Hariyanto menjelaskan, seminar regional ini diselenggarakan dengan tujuan agar penyelesaian masalah sampah yang menjadi bahan tinjauan dapat diterapkan guna mewujudkan kota yang zero waste dan circular economy (bebas sampah seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi).

"Agar pola pemecahan persampahan dengan menggunakan teknologi akan membuat masyarakat lebih memiliki sikap kepedulian terhadap penanganan sampah yang menghasilkan nilai ekonomi," ujarnya.

Melalui seminar ini, diharapkan agar pengelolaan sampah perkotaan dapat menjadi hal yang menguntungkan (profitable), menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup. Selain itu, membantu bergulirnya pergerakan "mechanism" pasar hasil dari pengelolaan sampah oleh masyarakat dan industri.

"Bahwa dengan persoalan sampah yang dihubungkan dengan teknologi diharapkan dapat teratasi. Pilihan teknologi pengelolaan sampah yang tepat guna sesuai dengan keadaan budaya sosial di masyarakat wilayah perkotaan," jelasnya.

Menurutnya, dengan adanya sinergi dengan beragam teknologi maka pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah perkotaan akan lebih mudah.

Sebagai informasi, peserta seminar diantaranya para akademisi, pegiat dan perkumpulan peduli lingkungan hidup dari PKK, Bank Sampah, IUWASH, TPS-3R, Orari, HIPMI, dan lainnya.

Selain itu, hadir juga para pejabat jajaran Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perikanan dari Kabupaten Magelang, Semarang, Salatiga, Boyolali, Purworejo, Kebumen, Wonosobo, Temanggung, Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved