Renungan Harian

Renungan Harian Senin 12 Juni 2024 : Hidup dengan Hati Nurani yang Murni

Kita diundang untuk mendengarkan hati nurani yang benar, bukan yang salah, apalagi yang jahat.

Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
PEXELS/Cottonbro Studio
Ilustrasi foto umat Katolik umat Kristen sedang berdoa di Gereja 

TRIBUNJOGJA.COM - Umat Kristiani bisa mendapatkan bimbingan, kekuatan, dan ketenangan yang dibutuhkan dalam menjalani hidup, salah satunya melalui membacai firman Tuhan.

Dengan menjadwalkan membaca dan merenungkan Alkitab setiap pagi sebelum beraktivitas atau malam untuk saat teduh, maka kita bisa terus bertumbuh dalam iman dan semakin dekat dengan Tuhan.

Bacaan

Dikuti dari laman renunganharian.net, saat teduh atau renungan harian kali ini diambil dari KIS. PR. RASUL 24:14-16

"Sebab itu, aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia." (Kis. Pr. Rasul 24:16)

Renungan

"Aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia," begitu kata Paulus. Anda lihat? Paulus tidak bicara tentang hidup dengan "hati nurani", tetapi hidup dengan "hati nurani yang murni". Kualifikasi "yang murni" dia tegaskan di sana. Mengapa demikian?

Hati nurani adalah keyakinan orang tentang apa yang baginya paling wajib. Bagi Paulus, itu berarti mengasihi Tuhan dan sesama. Keyakinan bahwa mengasihi Tuhan dan sesama adalah hal yang paling wajib itulah yang dia maksudkan dengan "hati nurani yang murni".

Baca juga: Santo dan Santa Pelindung Hari ini 11 Juni 2024

Sehingga, bagi Paulus, mendengarkan hati nurani berarti mewujudnyatakan kasih kepada Tuhan dan sesama dalam hidup.

Namun, tak semua orang meyakini kasih kepada Tuhan dan sesama sebagai hal yang paling wajib. Tak semua orang memilih kasih kepada Tuhan dan sesama sebagai isi nuraninya.

Ada orang yang nuraninya dipenuhi hasrat untuk mengejar kenikmatan hidup. Bahkan ada pula yang nuraninya dipenuhi hasrat untuk membalas dendam. Ternyata hati nurani bisa salah, bahkan bisa jahat.

Karena itulah, Paulus berbicara tentang hati nurani yang murni, yang benar, yang dipenuhi kasih kepada Tuhan dan sesama.

Apa artinya? Kita diundang untuk mendengarkan hati nurani yang benar, bukan yang salah, apalagi yang jahat. Kita diajak jujur menakar apakah isi nurani kita sungguh kasih kepada Tuhan dan sesama.

Kita diundang untuk selalu mengkritisi dan (jika perlu) mengoreksi hati nurani kita. Untuk apa? Agar kita hidup benar di hadapan Tuhan dan sesama.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved