Berita Jogja Hari Ini

Siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Konversi Puluhan Motor Plat Merah Jadi Motor Listrik

Sekilas, puluhan motor dinas plat merah pabrikan Jepang yang terparkir rapi di halaman Aula SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta tak tampak berbeda.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/R Hanif Suryo
Motor dinas plat merah yang telah dikonversi menjadi motor listrik oleh siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekilas, puluhan motor dinas plat merah pabrikan Jepang yang terparkir rapi di halaman Aula SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta tak tampak berbeda.

Namun, jika diamati lebih jeli, terdapat perbedaan yang tak biasa pada motor-motor tersebut yang telah dikonversi menjadi motor listrik oleh para siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

Meskipun sekilas tak terlihat berbeda dengan motor bensin, motor dinas bertenaga listrik ini menawarkan berbagai keunggulan, seperti emisi gas buang yang lebih rendah, biaya operasional yang lebih murah, dan suara mesin yang lebih halus.

Baca juga: Festival Jogja Tempo Doeloe 2024, Semarak Budaya dan Edukasi

Program konversi motor plat merah ini digagas oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) DIY bekerjasama dengan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Pihak provinsi menyediakan motor-motor yang akan dikonversi, sedangkan peralatan dan bahan-bahannya disupport oleh Kementerian ESDM.

Upaya inovatif ini merupakan bagian dari program pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan.

Kepala SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Kustejo, S.Pd.I., M.Pd., menjelaskan bahwa proses konversi motor ini dilakukan oleh para siswanya dari tiga konsentrasi keahlian yakni dari teknik sepeda motor, teknik mesin dan teknik ketenagalistrikan.

"Masing-masing kami libatkan siswa kelas XI sebab yang dinilai telah memenuhi kompetensinya," terang Kustejo dalam serah terima sepeda motor listrik dan launching Teaching Factory Konversi Sepeda Motor Listrik SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Selasa (11/6/2024).

Kustejo menjelaskan, proses konversi motor ini memakan waktu sekitar 2-3 hari per unit, tergantung dari kondisi motornya.

Lebih lanjut dijelaskannya, Teaching Factory (TEFA) SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang baru dilaunching ini nantinya akan melayani konversi motor listrik masyarakat umum, dengan subsidi dari pemerintah hingga Rp 10 juta/ unit. Hal tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Dalam Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

"Semua sepeda motor, apapun mereknya, tahun berapapun produksinya, bisa dikonversi (ke tenaga listrik). Layanan kami meliputi konversi motor bensin ke listrik, pemasangan baterai berkualitas serta perawatan rutin," jelasnya.

"Kalau konversi motor listrik tanpa subsidi, biayanya Rp 15-17 juta. Kalau untuk masyarakat umum, disubsidi Rp 10 juta," imbuhnya.

Selain itu, lanjut Kustejo, TEFA SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta turut membuka kesempatan bagi guru dan siswa se-DIY untuk mendapatkan konversi motor listrik secara gratis, selama kuota masih tersedia. Program konversi gratis dengan kuota terbatas wilayah DIY ini melalui pendaftaran untuk diajukan persetujuan Kementerian ESDM dan Donatur CSR.

Adapun sejumlah syarat dan ketentuan untuk mendapatkan konversi motor listrik gratis bagi guru dan siswa di antaranya surat kendaraan lengkap, pajak/ STNK hidup, serta dikhususkan bagi guru dan siswa.

"Konversi motor listrik untuk guru dan siswa gratis, selama masih tersedia kuota sekitar 1000 unit untuk tahun ini," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, pelajar kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Hansya Raisya mengaku ia dan siswa lainnya sudah mengonversi 40-an motor bertenaga bensin menjadi motor listrik ramah lingkungan.

Dijelaskannya, proses konversi motor listrik diawali mesin bensin dan semua komponen terkaitnya harus dilepas dari rangka motor.

Kemudian, motor listrik, baterai, dan controller dipasang pada rangka motor. Sistem kelistrikan motor harus dimodifikasi agar kompatibel dengan komponen baru.

Setelah semua komponen terpasang, motor harus diuji coba untuk memastikan fungsinya.

"Apabila baterai dalam kondisi penuh, motor ini bisa menempuh jarak hingga 50 kilometer. Sedangkan untuk pengisian baterai, dibutuhkan waktu sekitar 3 jam," ujarnya.

Ketua Majelis Pendidian Dasar dan Menengah dan Pendidikan Nonformal PP Muhammadiyah Didik Suhardi yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya perubahan mindset dan sosialisasi terkait implikasi motor listrik dalam rangka mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.

"Perubahan mindset ini perlu dilakukan untuk melampaui paradigma 'motor konvensional' menuju 'motor listrik'," ujar Didik.

Didik mengingatkan bahwa ajaran KH Ahmad Dahlan mewajibkan Muhammadiyah untuk selalu melakukan pembaruan dan inovasi.

"Kita harus mendidik anak-anak sesuai dengan zamannya, dan tentunya kita harus memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh," terangnya.

Ia kemudian mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, seperti yang dilakukan di negara-negara lain seperti China, di mana motor berbahan bakar fosil sudah tidak lagi diproduksi dan digantikan oleh motor listrik.

"Bahkan di Vietnam, sejak tahun 2017 sudah memiliki mobil listrik," imbuhnya.

Didik menyinggung keterlambatan Indonesia dalam hal riset dan pengembangan, namun ia menekankan bahwa trial and error merupakan bagian dari proses riset tersebut.

Didik menjelaskan bahwa salah satu amanat PP Muhammadiyah adalah mempercepat penyelenggaraan sekolah madrasah unggul, di dalamnya termasuk memberikan kompetensi anak didik terkait kompetensi spiritual, moral, akademik, dan lainnya yang menjadi kebutuhan SDM masa depan.

Ia kemudian mengapresiasi SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta atas upayanya dalam mengkonversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi motor listrik.

"Ini merupakan contoh nyata bagaimana sekolah Muhammadiyah berkontribusi dalam mewujudkan masa depan yang lebih ramah lingkungan," pungkasnya. (HAN)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved