Berita Bisnis Terkini
Dirut BRI Finance Ajak Mahasiswa MM FEB UGM Mengelola Keuangan dengan Bijak di Era Digital
Wahyudi Darmawan menekankan pentingnya melakukan diversifikasi portofolio sebagai strategi utama dalam mengelola kekayaan.
Penulis: Gaya Lufityanti | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com - PT BRI Multifinance Indonesia ( BRI Finance ) hadir dalam MBA Talks 8.0 – Executive Series bertajuk “Unlock Your Future with Financial Intelligence“ di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo, MM FEB Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat 07 Juni 2024.
Sebagai pembicara utama, Direktur Utama BRI Finance , Wahyudi Darmawan menyampaikan pentingnya Financial Planning in the Volatile Market.
Kehadiran Wahyudi Darmawan sebagai Direktur Utama BRI Finance merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi uda Indonesia.
BRI Finance percaya bahwa dengan pengetahuan yang baik tentang pengelolaan kekayaan, masyarakat dapat mencapai stabilitas finansial yang lebih baik dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
“Saya ingin memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana mengelola kekayaan yang dimiliki dengan bijak, khususnya di era digital ini,” kata Direktur Utama BRI Finance , Wahyudi Darmawan, dihadapan para mahasiswa pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM .
Wahyudi Darmawan menekankan pentingnya melakukan diversifikasi portofolio sebagai strategi utama dalam mengelola kekayaan.
Hal penting lain yang harus diperhatikan dalam wealth management adalah investasi yang berkelanjutan dan manajemen risiko.
“Kita harus berhati-hati dan memahami risiko yang ada. Diversifikasi portofolio, pengelolaan risiko dan investasi berkelanjutan adalah kunci untuk mencapai stabilitas finansial jangka panjang. Unlock Your Financial Freedom,” tambahnya.
Selain itu, Wahyudi juga menyoroti tiga pilar utama dalam wealth management, yakni Perlindungan dan Kelestarian Kekayaan, Pertumbuhan dan Akumulasi Kekayaan, serta Distribusi dan Transisi Kekayaan.
Pilar pertama membahas pentingnya perlindungan dan kelestarian kekayaan di tengah peningkatan angka harapan hidup di Indonesia.
Dia menyebut, terdapat fakta bahwa 49 persen orang usia 60 tahun bergantung pada orang lain, dan hanya 1 persen yang kaya raya.
Menurut data BPS, angka harapan hidup rata-rata di Indonesia tahun 2023 adalah 70 tahun untuk laki-laki dan 74 tahun untuk perempuan .
Oleh karena itu, Wahyudi menekankan “pentingnya asuransi jiwa, asuransi umum, dan asuransi kesehatan untuk melindungi kekayaan di hari tua”, ujarnya.
Dalam pilar kedua, Pertumbuhan dan Akumulasi Kekayaan, Wahyudi Darmawan menjelaskan persepsi risiko investasi di kalangan generasi muda.
"Sebanyak 62,7 persen generasi muda melihat mata uang kripto sebagai investasi dengan risiko tinggi, sementara 52,8 persen menganggap saham memberikan keuntungan besar," kata Wahyudi.
Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
![]() |
---|
KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
![]() |
---|
Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.