Kisah Inspiratif

Kisah Bayu Aji Firmansyah, Mahasiswa Disabilitas Tuna Netra UNY yang Raih Sarjana Cumlaude

Bayu bisa menyelesaikan kuliah dengan predikat pujian atau cum laude lantaran meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 3,83.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Bayu Aji Firmansyah, mahasiswa penyandang disabilitas tuna netra yang berhasil meraih Sarjana Ilmu Komunikasi dengan predikat Cum Laude dalam wisuda TA 2023/2024 pada Sabtu (25/5/2024) di GOR UNY 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM - Keterbatasan nyatanya tak menjadi penghambat bagi Bayu Aji Firmansyah .

Bayu, yang merupakan penyandang disabilitas tuna netra itu berhasil menyelesaikan kuliah hanya dalam kurun waktu 3 tahun 7 bulan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Tak hanya itu, Bayu juga bisa menyelesaikan kuliah dengan predikat pujian atau cum laude lantaran meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 3,83.

Ia diwisuda pada Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2023/2024, Sabtu (25/5/2024) di GOR UNY.

Alumni Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) tersebut diterima diterima di UNY melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

“Alasan saya memilih Ilmu Komunikasi di UNY karena saya sadar dengan kemampuan diri. Apabila mengambil ilmu komunikasi di kampus lain, saya tidak yakin dapat diterima,” kata Bayu, Kamis (30/5/2024).

Ia  bersyukur mendapat lingkungan yang mendukung  seperti dosen yang mau terbuka menerimanya sebagai mahasiswa.

Padahal sebagian besar dosen di Ilmu Komunikasi  belum pernah mengajar tuna netra sebelumnya.

Baca juga: Lewat Program Srikandi Sahyatra, Mahasiswa UNY Dorong Pemberdayaan Masyarakat di Gunungkidul 

Dosen dapat mengakomodasi kebutuhan Bayu, demikian juga dengan teman-teman yang bersedia membantu apabila menemui kesulitan.

Alumni SMA Negeri 1 Bambanglipuro Bantul itu melakukan usaha ekstra untuk bisa berkuliah dengan nyaman, seperti menghafalkan letak suatu tempat di kampus.

“Saya kesulitan menghafalkan letak suatu tempat, sehingga untuk ke kelas saya masuk bersama teman dan biasanya janjian di gerbang fakultas,” jujurnya.

Sejak diterima di UNY, Bayu pun menargetkan lulus maksimal 8 semester.

Ia merupakan penerima KIP-K yang hanya membiayai kuliah sampai semester 8.

Dengan begitu, apabila Bayu belum lulus hingga semester 8, dia harus membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Dia pun mencari cara bagaimana dapat mengerjakan skripsi dengan optimal di semester 7.

Secara aturan akademik, seharusnya di semester 7 mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

“Saya berpikir 2 kegiatan tersebut dapat menyita waktu untuk skripsi. Akhirnya saya  memperoleh informasi bahwa KKN dan PKL dapat dikonversi dari kegiatan MBKM,” ujarnya.

Bayu memilih mengikuti magang MSIB di start-up, dan dapat dikonversi kegiatan magang merdeka ini ke PKL dan KKN sehingga di semester 7 ia dapat fokus mengerjakan skripsi.

Bayu pun bisa menjalani sidang di awal Februari dan yudisium pada bulan Maret.

Kedua orang tuanya selalu mendukung apapun pilihan Bayu selama ia dapat menjelaskan alasannya, termasuk saat memilih Prodi Ilmu Komunikasi atas keinginan sendiri.

Sebagian guru pada awalnya meragukan pilihan Bayu karena beranggapan bahwa jurusan untuk disabilitas adalah Pendidikan Luar Biasa (PLB).

Namun, dari situ malah menjadi trigger baginya untuk membuktikan bisa masuk di luar jurusan PLB.

Warga Sirat, Sidomulyo, Bambanglipuro itu mengangkat skripsi tentang apakah jingle Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dikeluarkan oleh KPU mampu mempengaruhi dan mendorong Gen-Z dalam menggunakan hak pilihnya.

Selama kuliah, Bayu pernah sekali menjadi juara di lomba esai pada 2022 saat mengikuti lomba yang diadakan FOMUNY.

“Selebihnya saya mengikuti UKMF SCREEN periode 2022 dan UKM Magenta tahun 2022-2023,” ujar dia.

Bayu berharap agar lekas memperoleh pekerjaan.

Untuk sesama difabel Bayu berpesan agar jangan pernah malu dengan kondisi disabilitas dan jangan menjadikan disabilitas sebagai alasan ketika melakukan kesalahan. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved