Serie A

AC MILAN: Yang Akan Menimpa Rafael Leao Jika Dilatih Carlo Ancelotti

Carlo Ancelotti menyebut tidak akan segan-segan “memukul” Rafael Leao jika winger AC Milan itu dilatihnya.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Miguel MEDINA / AFP
Manchester City dan Chelsea dikabarkan sedang memikirkan untuk menyanggupi banderol harga €120m (£105m) untuk penyerang AC Milan Rafael Leao pada bursa transfer pemain Januari 2023. 

“Saya tidak melihat pemain kelas atas kecuali Donnarumma di bawah mistar gawang. Saya berbicara tentang generasi seperti Pirlo, Totti, dan Del Piero. Dibutuhkan lebih banyak waktu.”

Apakah ini berarti Italia akan kesulitan menghadapi Jerman?

“Tidak, rata-ratanya masih bagus dan tim bisa melakukannya dengan baik,” jawab Ancelotti.

Rafael Leao vs Davide Zappacosta di Liga Italia Serie A antara AC Milan vs Atalanta di Stadio Giuseppe Meazza pada 25 Februari 2024 di Milan, Italia.
Rafael Leao vs Davide Zappacosta di Liga Italia Serie A antara AC Milan vs Atalanta di Stadio Giuseppe Meazza pada 25 Februari 2024 di Milan, Italia. (Marco Luzzani / GETTY IMAGES EUROPE / Getty Images via AFP)

Sementara itu, tentang mantan klub yang dilatinya, AC Milan, Ancelotti memberikan pendapatnya.

“Saya mengikuti AC Milan dari jauh dan dengan penuh kasih sayang,” katanya.

“Brahim Diaz yang luar biasa kembali dari sana dan AC Milan punya talenta hebat seperti Rafael Leao.

“Terkadang, dia ( Rafael Leao ) harus dipukuli. Jika dia bersamaku, aku akan memukulinya setiap hari.”

Seperti diketahui, banyak pemain yang pernah bekerja bersamanya, menyebut Ancelotti sudah seperti seorang ayah.

“Saya hanya bertindak alami dan saya menghormati semua orang,” kata sang pelatih.

“Bagi saya, hubungan pribadi lebih penting daripada hubungan profesional, dan ini ada manfaatnya.

“Jika ruang ganti tidak berfungsi, itu berarti kami telah melakukan beberapa kesalahan.”

Ancelotti menyebut putranya, Davide, akan tetap berada di Real Madrid hingga ia hengkang, demikian di atas kertas, Juni 2026.

Juru taktik asal Italia itu pun menambahkan, ia akan berhenti melatih saat meninggalkan klub La Liga Spanyol tersebut.

Terlepas dari pengalamannya, Ancelotti masih merasa seperti 21 tahun lalu, sebelum final Liga Champions pertamanya sebagai pelatih melawan Juventus.

“Saya merasa seperti itu pada saat itu. Mungkin saya lebih banyak mendelegasikan ke Davide dan Francesco, tapi kami bermain tiga hari sekali, jadi kami tidak bisa berlatih sebanyak itu,” tuturnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved