BMKG Minta Pemerintah Antisipasi Bencana Kekeringan, Ini Wilayah yang Rawan

Dwikorita pun meminta pemerintah memberikan perhatian khusus ke sejumlah daerah yang berpotensi terdampak kekeringan.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja.com/Alexander Ermando
ILUSTRASI: Salah satu kendaraan tangki air bersih milik BPBD Gunungkidul. Sekitar 1.000 tangki air bersih disiapkan tahun ini untuk mengantisipasi kekeringan di musim kemarau. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta pemerintah untuk mewaspadai potensi bencana kekeringan di wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur mulai Juni hingga Oktober mendatang.

Kewaspadaan terhadap bencana kekeringan ini perlu ditingkatkan karena wilayah-wilayah tersebut diprediksi akan mengalami curah hujan yang sangat rendah.

Selain ketiga provinsi tersebut, wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan lainnya meliputi Sumatera Selatan, sebagian Lampung, Banten, Jakarta.

Kemudian, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian kecil Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan bagian Selatan, Sulawesi Tenggara bagian Selatan, sebagian Maluku, dan Papua bagian selatan.

“Cukup lama, berapa itu, lima bulan. Nah ini yang perlu disiapsiagakan,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BMKG, Selasa (28/5/2024).

Dwikorita pun meminta pemerintah memberikan perhatian khusus ke sejumlah daerah yang berpotensi terdampak kekeringan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Lalu lintas di Jalan Wonosari -Yogyakarta, Korban Dibawa ke RS

Berdasarkan data yang dihimpun BMKG, terdapat sejumlah daerah yang mengalami curah hujan sangat rendah, yakni kurang dari 50 milimeter per bulan.

“Prediksi curah hujan dan hujan bulanan menunjukkan bahwa kondisi kekeringan selama musim kemarau akan mendominasi hingga September,”jelasnya.

Dwikorita menyebutkan, sepanjang Juni sampai Juli 2024 umumnya sejumlah wilayah diprediksi mengalami curah hujan rendah hingga menengah.

Namun, terdapat beberapa wilayah dengan curah hujan rendah yakni, Kampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali.

Lalu, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Bagian Selatan bagian selatan dan Papua bagian selatan.

Lalu pada Agustus-September mendatang, umumnya wilayah di Indonesia mengalami curah hujan rendah-menengah.

Sementara, pada Oktober 2024, secara umum curah hujan berada pada kategori menengah tinggi. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved