Berita Sleman Hari Ini
Aktivitas Vulkanis Gunung Merapi Tinggi, Jam Kunjungan Bukit Turgo Sleman Dibatasi,Dilarang Menginap
Jam kunjungan bagi wisatawan maupun peziarah yang mengunjungi petilasan Syeh Jumadil Qubro di Bukit Turgo, Purwobinangun, Pakem Kabupaten Sleman
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jam kunjungan bagi wisatawan maupun peziarah yang mengunjungi petilasan Syeh Jumadil Qubro di Bukit Turgo, Purwobinangun, Pakem Kabupaten Sleman kini dibatasi.
Hal ini sebagai langkah antisipasi atas meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang ditandai dengan rentetan gempa tremor pada Jumat (24/5/2024) kemarin.
wisatawan maupun peziarah hanya diperbolehkan memasuki area destinasi religi di lereng Gunung Merapi itu pukul 06.00 hingga 16.00 WIB yang berarti tidak ada aktivitas menginap.
Baca juga: Aktivitas Vulkanis Gunung Merapi Meningkat, Dinas Pariwisata Sleman Imbau Wisatawan agar Waspada
"Bahwa ini benar, adanya peringatan dari BPPTKG. Intinya menghimbau kepada pengunjung untuk tetap terjaga dan tidak ada aktifitas menginap. Pada situasi ini (gunung Merapi aktif erupsi) pengunjung agar selalu terjaga sehingga dapat segera mengamankan diri apabila situasi atau keadaan memburuk. Untuk itu tidak diperkenankan ada aktifitas menginap di lereng Gunung Merapi," terang Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Magelang Sleman, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Sutris Haryanta, Sabtu (25/5/2024).
Menurut dia, kebijakan pembatasan jam kunjungan ini dibuat langsung oleh masyarakat sekitar wisata religi Petilasan Syeh Jumadil Qubro Turgo setelah mendapatkan arahan dari BPPTKG melalui Dukuh Turgo, terkait adanya peningkatan aktivitas vulkanik gunung Merapi.
Bagi peziarah atau wisatawan yang ingin datang ke destinasi wisata religi Bukit Turgo, maka waktu yang disarankan untuk kunjungan adalah pukul 06.00 pagi hingga 16.00 WIB.
"Jadi diharapkan jam 16.00 WIB sudah melapor kembali ke pos pengunjung untuk pengecekan," kata dia.
Diimbau Waspada
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengatakan peningkatan aktivitas vulkanis gunung Merapi yang ditandai dengan rentetan gempa tremor di puncak, belum berdampak signifikan terhadap pengelolaan destinasi wisata di Bumi Sembada.
Destinasi masih bisa dikunjungi. Pihaknya belum mengambil langkah- langkah apapun terhadap pengelolaan destinasi wisata. Sebab masih menunggu update informasi terkini dari BPBD Kabupaten Sleman maupun BPPTKG terkait kondisi Merapi.
"Cuma kami mengimbau kepada petugas, operator jip wisata maupun kepada wisatawan untuk selalu mematuhi imbauan petugas, juga harus waspada melihat situasi di atas. Baik ketika ada erupsi maupun saat ada hujan lebat," katanya.
Gunung Merapi pada Jumat (24/5/2024) kemarin, dilaporkan mengalami rentetan gempa tremor yang menandakan adanya dinamika tekanan gas di bawah permukaan puncak.
Jika tekanan gas terakumulasi, maka berpotensi terjadi erupsi freatik atau dapat mendorong kubah lava barat daya maupun tengah kawah sehingga menimbulkan awanpanas guguran (APG) di daerah potensi bahaya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, masyarakat agar menjauhi daerah potensi bahaya. Yaitu di sepanjang kali Bebeng atau Krasak sejauh 7 kilometer, kali boyong, kali Kuning dan kali Gendol masing-masing sejauh 5 kilometer.
Ishadi mengungkapkan, jarak destinasi wisata di Kabupaten Sleman yang paling dekat dengan puncak gunung Merapi adalah Bunker Kaliadem dan Klangon. Berjarak lebih kurang 5 kilometer dari puncak. Tetapi lokasi destinasi tersebut berada di sisi timur Merapi. Sedangkan potensi awan panas guguran cenderung mengarah ke barat daya sehingga relatif masih aman. Kendati demikian, pihaknya mengaku akan terus memonitor perkembangan dan segera mengambil langkah antisipasi yang dibutuhkan jika terjadi peningkatan signifikan.
Berita Sleman Hari Ini
Gunung Merapi
Bukit Turgo
Sleman
aktivitas vulkanis
wisatawan
Dinas Pariwisata
Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
![]() |
---|
CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
![]() |
---|
Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.