Renungan Harian

Renungan Harian Jumat 24 Mei 2024

Betapa mudahnya hati orang-orang itu berpaling dari Allah yang selama ini menyertai mereka dan beralih kepada emas-emas yang mereka miliki.

Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
PEXELS/Cottonbro Studio
Ilustrasi foto umat Katolik umat Kristen sedang berdoa 

TRIBUNJOGJA.COM - Melalui firman Tuhan, umat Kristiani bisa mendapatkan bimbingan, kekuatan, dan ketenangan yang dibutuhkan dalam menjalani hidup.

Dengan menjadwalkan waktu setiap pagi atau malam untuk membaca dan merenungkan Alkitab maka kita bisa terus bertumbuh dalam iman dan semakin dekat dengan Tuhan.

Dikutip dari laman renunganharian.net, saat teduh atau renungan harian kali bertema ‘Bertuhankan Emas’, dengan bacaan yang diambil dari KELUARAN 32:15-24

"Mereka berkata kepadaku: Mari, buatlah untuk kami Allah, yang akan berjalan di depan kami. Sebab si Musa, orang yang telah memimpin kita keluar dari tanah Mesir, kami tidak tahu apa yang terjadi padanya." (Keluaran 32:23)

Renungan

Tuhan menunjukkan kedahsyatan kuasa-Nya melalui berbagai tulah, hingga pada akhirnya membuat Firaun menyerah dan membiarkan bangsa Israel pergi.

Namun, Allah tidak menghendaki bangsa Israel meninggalkan Mesir dengan tangan hampa setelah sekian ratus tahun hidup menderita.

Baca juga: Renungan Harian Kamis 23 Mei 2024

Tuhan membuat orang-orang Mesir itu bermurah hati sehingga memberikan barang-barang dari perak, emas, serta pakaian miliknya kepada orang-orang Israel.

Bangsa Israel pergi dengan membawa kilauan emas dan harta kekayaan itu.

Sayang, kekayaan dan kilauan emas itu dengan berjalannya waktu mengubah hati bangsa Israel.

Mereka memaksa Harun untuk membuat "allah" yang bisa mereka sembah ketika Musa bertemu Allah di Gunung Sinai. Emas-emas rampasan itu telah diubah menjadi patung anak lembu emas yang oleh orang-orang Israel disebut sebagai allah yang telah menyelamatkan mereka.

Betapa mudahnya hati orang-orang itu berpaling dari Allah yang selama ini menyertai mereka dan beralih kepada emas-emas yang mereka miliki.

Apa yang dilakukan dan dialami oleh bangsa Israel itu menyoroti satu hal penting yang perlu kita waspadai sehubungan dengan harta.

Tentu ada banyak hal bermanfaat yang bisa kita nikmati dari harta benda, akan tetapi harta itu akan menjadi bahaya maut jika kita tidak menggunakannya secara bijak. Kita memang membutuhkan harta untuk menjalani hidup, tetapi harta bukanlah sumber kehidupan.

Ketika hati kita mulai menganggap bahwa harta adalah segala-galanya yang menjadi andalan kita, itu artinya kita telah menggantikan Tuhan dengan harta kita.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved