Berita Pendidikan Hari Ini

Dosen UGM Gandeng IATA Spanyol Riset Peptida Bioaktif dari Kolagen Alami

Kerja sama ini diharapkan dapat membawa UGM bisa diperhitungkan dalam kancah percaturan global dalam hal riset di bidang ketahanan pangan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Ilustrasi UGM 

Tribunjogja.com - Guru Besar bidang Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Yuny Erwanto, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM, menggandeng The Institute of Agrochemistry and Food Technology (IATA) Spanyol kerja sama riset dan publikasi untuk pengembangan peptida bioaktif dari protein Kolagen yang diisolasi dari ternak kambing sebagai suplemen kesehatan.

Seperti diketahui IATA didirikan pada tahun 1966 dan merupakan pusat penelitian dari Spanish National Research Council (CSIC).

IATA berlokasi di Valencia, Spanyol, dan fokus pada penelitian di bidang agrokimia dan teknologi pangan yang juga aktif bekerjasama dengan banyak kampus. 

Yuny menceritakan awal mula perjalanannya bisa bekerja sama dengan IATA Spanyol dimulai dari program Fakultas Peternakan UGM yang sering mengadakan kuliah tamu secara daring yang mengundang Fidel Toldrá, seorang peneliti di IATA yang saat ini memiliki 552 dokumen dengan h-indeks tertinggi yaitu 74 dan berfokus pada peptida bioaktif.

Di sanalah ia mencoba untuk mengambil inisiatif untuk mengajak bekerja sama.

“Kami kemudian berkomunikasi dengan Fidel mengenai ilmu dan fasilitas penelitian yang ada disana dan ternyata terdapat kecocokan pada penelitian kami yaitu terkait kolagen,” kata Yuny, Selasa (7/5/2024) di Fakultas Peternakan UGM

Soal riset yang saat ini ditekuninya, Yuny menjelaskan gelatin merupakan polipeptida yang diperoleh melalui hidrolisis kolagen yang merupakan kandungan terbesar pada kulit, tulang dan jaringan penghubung hewan.

Baca juga: Dosen UGM Kembangkan Alat Skrining Cegah Malnutrisi Pasien Rumah Sakit

Ada pun kerja sama terkait pengembangan peptida bioaktif ini difokuskan pada kulit kambing dan domba yang diambil melalui isolasi gelatin dan kolagen.

“Protein pada kulit ini yang nantinya akan menjadi peptida bioaktif atau yang biasa dipasarkan dengan nama oligopeptida,” ujarnya. 

Kolagen adalah protein struktural yang penting dalam tubuh, terutama dalam pembentukan jaringan ikat, termasuk kulit.

Yuny mengatakan bahwa dengan memanfaatkan sumber kolagen alami seperti kulit kambing dan domba, para peneliti dapat mengidentifikasi dan mengisolasi beberapa oligopeptida bioaktif yang memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan dan pada penelitian ini, terkhususnya untuk mengurangi resiko darah tinggi. 

Menurut laporan dari Reportlinker Internasional, kata Yuny, produksi gelatin global diperkirakan akan mencapai 696,1 metrik ton pada tahun 2027 sementara ini Indonesia adalah negara pengimpor gelatin dan kolagen.

Pada sisi yang lain 1,1 juta ekor pemotongan sapi di Indonesia pada tahun 2019 dan akan terus naik sesuai Laporan Badan Pusat Statistik (BPS).

Hal ini diperkirakan akan menghasilkan sekitar 33.067 ton kulit atau perkiraan 3.300 ton gelatin.

“Potensi tersebut cukup untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri,” kata Yuny.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved