Tiga ABK Tewas Dalam Kebakaran Kapal Nelayan di Muara Baru Jakarta Utara

Kebakaran kapal di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara pada Minggu (5/5/2024) hingga Senin (6/5/2024) kemarin memakan tiga korban jiwa.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dok: @jakut.info
Tiga orang ditemukan tewas akibat kebakaran kapak nelayan di Pelabuhan Muara Baru. Pada Minggu (5/5/2024) dan Senin (6/5/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Kebakaran kapal di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara pada Minggu (5/5/2024) hingga Senin (6/5/2024) kemarin memakan tiga korban jiwa.

Ketiga korban yang merupakan anak buah kapal (ABK) tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh tim rescue Damkar di dalam kapal yang terbakar.

Ketiganya yakni Antonius Monas Silab alias Monce mekanik freezer, Hendri alias Aping yang juga mekanik freezer, dan Khoirul Umam Reza Fahrurozi KKM KM Rezeki Melimpah 18.

Selain menewaskan tiga orang, kebakaran tersebut juga menyebabkan tiga unit kapal yakni KM Rezeki Melimpah 18, Kapal KM Bahari, dan Kapal KM Rezeki Malindo hangus terbakar.

"Tiga orang meninggal dalam kapal ditemukan oleh tim rescue Damkar (Pemadam Kebakaran)," ujar Kasi Ops Gulkarmat Jakarta Utara Abdul Wahid seperti yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/5/2024).

Ketiga korban itu adalah Antonius Monas Silab alias Monce mekanik freezer, Hendri alias Aping yang juga mekanik freezer, dan Khoirul Umam Reza Fahrurozi KKM KM Rezeki Melimpah 18.

Kebakaran yang menghanguskan tiga kapal dan menyebabkan tiga orang meninggal ini menurut Wahid disebabkan oleh mesin freezer yang meledak saat proses bongkar muat kapal.

Baca juga: Gembong Narkoba Fredy Pratama Sembunyi di Hutan Thailand, Diduga Dilindungi Gangster

"Saat bongkar muat ikan, mesin freezer hidup dan mesin meledak," sambungnya.

Akibat dari ledakan, kobaran api melahap dengan cepat ketiga kapal itu sampai habis.

Kepulan asap hitam juga terlihat membubung tinggi ke langit saat si jago merah melahap kapal tersebut.

Pemadaman api ketiga kapal ini berhasil dilakukan selama lebih kurang delapan jam.

Petugas Damkar mulai melakukan pemadaman sejak pukul 14.57 WIB dan selesai sekitar pukul 22.49 WIB. 

Namun, di keesokan harinya pada Senin (6/5/2024) pagi kapal ini kembali terbakar.

Tidak diketahui penyebab pasti mengapa kapal ini bisa kembali terbakar. Beruntungnya, petugas Damkar dengan sigap bisa menangani kobaran api.

"Benar, ada penyalaan (api) kembali dan langsung kami respons (tangani)," tutup Abdul. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved