Berita Jogja Hari Ini

Masalah Sampah Tak Kunjung Tuntas, Sultan Dorong Kota/Kabupaten Kreatif Cari Solusi

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai penting untuk memberi kesempatan kepada kabupaten/kota untuk belajar mengelola sampah di daerahnya

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Hanif Suryo
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Rosa Vivien Ratnawati seusai Rapat Koordinasi Pengendalian Triwulan I Tahun 2024 di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Selasa (7/5/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Persoalan sampah di DIY masih menjadi momok yang belum teratasi, bahkan pasca diterapkannya kebijakan desentralisasi pengelolaan sampah ke masing-masing kota/kabupaten.

Penyebabnya beragam, antara lain kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai hingga rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Pemerintah DIY telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi persoalan sampah ini, seperti membangun TPA baru di kota/ kabupaten, meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, dan menerapkan kebijakan yang mendorong masyarakat untuk memilah sampah dan mendaur ulang sampah.

Namun, upaya-upaya ini masih belum cukup untuk mengatasi persoalan sampah di DIY secara tuntas.

Sebab itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai penting untuk memberi kesempatan kepada kabupaten/kota untuk belajar mengelola sampah di daerahnya masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kabupaten/kota mendapatkan pengalaman sendiri dan dapat kreatif mencari solusi pemecahan persoalan sampah di masing-masing daerahnya.

Baca juga: Imbas TPA Piyungan Ditutup, DLH: Muncul 14 Titik Tumpukan Sampah Liar di Sleman 

Hal ini diungkapkan Sri Sultan usai menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Triwulan I Tahun 2024 di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Selasa (7/5/2024).

Sultan mengatakan, pengelolaan sampah juga membutuhkan komitmen dari pihak Pemerintah Kabupaten/Kota.

"Kami sendiri di provinsi tidak mengurusi problem sampah. Jadi bagi saya, berilah kesempatan bagi kabupaten/kota. Kalau misalnya nanti nabrak, kan bisa berpikir untuk mencari jalan keluar. Dengan komitmen, tentu kabupaten/kota bisa menemukan sendiri teknologi pengelolaan sampah yang paling cocok untuk mengatasi persoalannya masing-masing," papar Sri Sultan.

Sri Sultan berharap, kabupaten/kota juga bisa mengedukasi masyarakatnya terkait kesadaran dalam upaya memilah, mengurangi sampah, hingga mengolah sampah secara mandiri. Edukasi ini juga perlu melibatkan para pekerja pengangkut sampah.

"Kalau pengolahan sampah butuh sampah yang sudah dipilah-pilah, tentu masyarakat juga harus diedukasi. Karena kalau pas diangkat dicampur lagi, ya percuma," imbuh Sri Sultan.

Rapat koordinasi yang juga dihadiri Wakil Gubernur DIY ini, mengangkat tema Sinergi Bersama Mengolah Sampah Menjadi Berkah. Tema ini diangkat sebagai sebuah kesadaran bersama, untuk segera mengatasi permasalahan pengelolaan sampah di DIY.

Untuk itu, Pemda DIY, berkomitmen untuk mendukung Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, dan Jakstranas Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yang telah ditetapkan pemerintah, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan, serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, pihaknya telah banyak berbicara dengan Pemerintah Kabupaten/Kota maupun Pemerintah Provinsi untuk mengatasi masalah sampah.

Dalam hal ini, disadarinya Pemerintah Provinsi maupun kabupaten/kota sudah banyak bekerja keras dalam hal penanganan sampah.

"Yang pertama harus dipelajari adalah bagaimana kondisi kabupaten/kota masing-masing, termasuk bagaimana masyarakatnya. Dengan begitu kita bisa pelajari metode pengolahan sampah apa yang paling tepat untuk penyelesaian masalah sampah di daerah tersebut," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved