Gunung Andong

Kasus Pendaki Nyalakan Flare di Puncak Gunung Andong Magelang

Sejumlah pendaki diduga menyalakan flare di puncak Gunung Andong yang berlokasi di antara Desa Ngablak dan Tlogorejo, Grabag

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Instagram @infoandong
Pendaki yang diduga menyalakan flare di puncak Gunung Andong 

Terlebih menyalakan flare saat pendakian merupakan hal yang beresiko karena dapat memicu kebakaran hutan.

"Syukur-syukur kalau pengelola tahu saya suruh tanggung jawab dan klarifikasi minta maafnya di hadapan pengelola secara langsung," tegasnya.

"Soalnya itu juga membawa nama buruknya Gunung Andong dan aparat sekelilingnya. Untungnya itu masih musim hujan kalau musim kemarau kan bahaya," sambungnya.

Sebelumnya, Kapolsek Ngablak, AKP Suhartoyo mengaku telah mendalami peristiwa tersebut dengan meminta keterangan sejumlah pihak mulai dari pengelola basecamp Pandem hingga penjaga warung yang berada di puncak Gunung Andong.

Menurutnya, peristiwa tersebut diduga terjadi pada Rabu (1/5/2024).

Pengelola basecamp via Pandem dinilai kecolongan sehingga ada pendaki yang membawa flare hingga puncak.

Sebelum kejadian, pengunjung atau pendaki Gunung Andong sudah diingatkan pengelola warung dan dilarang menyalakan flare apapun maksud dan tujuannya karena membahayakan dan mengganggu pengunjung lainnya.

Adapun pendaki yang menyalakan flare di lokasi Puncak Alap-Alap terdeteksi naik dari basecamp Gunung Andong via Pendem.

"Pengunjung yang melakukan atau menyalakan flare yang terlihat di medsos rata-rata anak-anak yang masih remaja. Dari pengelola basecamp pendakian Gunung Andong merasa sangat kecolongan dengan adanya kejadian tersebut dan menjadikan ketidak nyamanan semua pihak," ungkap Suhartoyo, Jumat (3/5/2024).

Saat ini polisi berupaya melacak pengunjung yang menyalakan flare.

Pengelola juga diminta membuat banner berisi imbauan serta larangan barang bawaan yang tidak diperbolehkan.

"Dilakukan tracing pengunjung yang teregister di loket nomor HP dan alamat pengunjung di masing-masing loket basecamp," katanya.

Razia secara selektif kepada para pengunjung juga akan dilakukan.

Nantinya akan dilakukan pemeriksaan pada seluruh barang bawaan pendaki dan melakukan pendataan barang bawaan yang tidak boleh dibawa dan dititipkan di basecamp.

Kemudian barang boleh diambil lagi setelah pengunjung turun dari puncak gunung.

"Akan dilakukan peningkatan pengawasan kepada para pengunjung dan melakukan patroli bersama," ujarnya.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved