Berita Pendidikan Hari Ini

Ada 18 Ribu Lebih Peserta Ikuti UTBK-SNBT 2024 di UGM, Tersebar di 14 Lokasi

UTBK-SNBT 2024 di UGM digelar mulai 30 April hingga 7 Mei 2024 yang tersebar di 14 lokasi.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Ardhike Indah
Suasana UTBK-SNBT 2024 di kampus UGM. Foto diambil Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 08.00 WIB 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak 18.726 calon mahasiswa mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2024 di kampus Universitas Gadjah Mada ( UGM ).

Adapun UTBK-SNBT 2024 di UGM digelar mulai 30 April hingga 7 Mei 2024 yang tersebar di 14 lokasi, termasuk Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Psikologi dan Fakultas Teknik.

Selanjutnya, di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), Fakultas Matematika dan IPA, MEP FEB, MM FEB, Perpustakaan Pusat dan Sekolah Vokasi.

“Memang, UTBK di Kampus UGM diselenggarakan selama satu minggu. Sehari ada dua sesi, hingga 7 Mei 2024 nanti, kecuali hari ini, Jumat,” kata Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM , Prof. Dr. Wening Udasmoro ditemui di UGM, Jumat (3/5/2024).

Dia menjelaskan, dalam satu sesi, ada 1.455 calon mahasiswa yang mengikuti ujian secara serentak.

Wening juga mengungkapkan, pihak UGM juga telah menyediakan akses bagi mahasiswa difabel tuna daksa, di Laboratorium CBT Gedung Pascasarjana Tahir Lantai 8 FKKMK dan Laboratorium C Gedung Pusat Pembelajaran FEB.

“Kami ingin calon mahasiswa ini nyaman tes di sini. Untuk mencegah perjokian, ada pemeriksaan cukup ketat. Ketika masuk, mereka akan dicek. Seperti biasa, sistemnya sudah well-established, sudah terbangun. Kalau diselenggarakan kapanpun dimanapun, sudah jalan,” tambah Wening lagi.

Terkait waktu pelaksanaan ujian, kata Wening, ada dua sesi, yang dimulai pukul 06:45-11:00 WIB dan 13:00-15:00 WIB.

Calon mahasiswa akan mendapatkan materi ujian, terdiri dari tes potensi skolastik, literasi dalam bahasa Indonesia, literasi dalam bahasa Inggris dan penalaran matematika.

Sementara, Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM , Sigit Priyanta, Ph.D menambahkan, ada prosedur yang akan dijalankan pengawas untuk mengecek calon mahasiswa sebelum masuk ke ruangan.

“Pertama, mereka dicek dengan metal detector. Ini antisipasi adanya perangkat yang mungkin diletakkan di tempat tertentu. Kita juga menyediakan tempat untuk peserta menaruh perangkat komunikasi peserta,” tutur dia.

Menurutnya, itu adalah upaya kampus untuk mencegah perjokian dan mahasiswa melakukan tes dengan kemampuan sendiri.

“Kita juga memastikan kesesuaian, datanya orangnya. Orang yang ikut tes, sama yang datang, itu dicek sama atau tidak. Itu dibuktikan dengan mereka membawa identitas, ijazah, SOP nya sudah kita pastikan berjalan,” terangnya.

Dari pengalaman UGM , ada beberapa calon peserta yang menggunakan alat komunikasi yang dipasang di kerah baju atau diselipkan di telinga.

“Makanya, kami juga memastikan agar pengawas tahu terkait hal-hal itu. Terkait alat-alat itu nyata adanya dan pernah digunakan beberapa tahun lalu. Hingga hari ketiga ini, Alhamdulillah tidak ada laporan seperti itu lagi,” tukasnya.

Selama tiga hari pelaksanaan ujian, Wening juga mengungkap, ada delapan orang yang tidak hadir.

Mereka diduga sudah diterima kuliah, baik di UGM maupun kampus lain. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved