Berita Jogja Hari Ini
Ratusan Buruh di DI Yogyakarta Bakal Gelar Aksi di Tugu Pal Putih Pada 1 Mei 2024
Ratusan buruh bakal menggelar aksi untuk memperingati Hari Buruh yang jatuh pada Rabu (01/05/2024) mendatang. Diperkirakan ada 300 buruh dari berbagai
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ratusan buruh bakal menggelar aksi untuk memperingati Hari Buruh yang jatuh pada Rabu (01/05/2024) mendatang.
Diperkirakan ada 300 buruh dari berbagai elemen yang mengikuti aksi di Tugu Pal Putih Yogyakarta.
Koordinator Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MBPI) DIY, Irsyad Ade Irawan mengatakan ada bebrapa isu yang bakal disuarakan.
Penghapusan Undang-undang Cipta Kerja menjadi salah satu tuntutan buruh.
Kebijakan tersebut sulit dilakukan meski buruh sudah berulang kali menolak.
Baca juga: Sejumlah Pelaku Wisata Keluhkan Kondisi Daya Beli Wisatawan yang Menurun
“Pemerintah beranggapan investasi merupakan hal yang palingutama bagi Indoneisa, makanya dibuat peraturan UU Cipta Kerja, yang menyediakan buruh murah dan kontrak,yang diharapkan menarik investasi. Komparatif Indonesia adalah upah murah dan sistem kerja yang fleksibel, itu dari sisi ekonomi dunia,” katanya, Senin (29/04/2024).
“Dari beberapa riset, kalau lembaga demokrasi dikuasai politisi pebisnis, maka corak kebijakannya sedikit merugikan buruh dan banyak menguntungakan pengusaha,” sambungnya.
Selain mencabut UU Cipta Kerja, pihaknya juga mendesak pemerintah untuk penghapusan sistem kontrak dan outsourcing, dan mendorong pengesahan Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
Terkait dengan isu lokal, ia mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk menyediakan perumahan murah bagi buruh. Menurut dia, rumah murah bagi buruh dirasa mendesak, sebab harga tanah dan rumah di DIY selalu mengalami kenaikan.
Upah buruh yang rendah, membuat buruh kesulitan memiliki rumah. Bahkan terancam tuna wisma.
“Kalau kontrak setahun Rp15 juta saja kesulitan, apalagi beli rumah. Upah buruh tidak pernah naik signifikan, sementara harga tanah dan rumah di DIY naiknya gila-gilaan. Penyediaan tanah bisa dengan Sultan Ground atau Pakualaman Ground,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap adanya dukungan trasnportasi untuk buruh. Transjogja bisa menjadi salah alternatif solusi transportasi untuk buruh.
“Sangat memungkinkan, Transjogja bisa rutenya ditambah dan melewati kawasan industri, seperti di Sleman, Piyungan,dan lainnya. Bisa memberikan diskon dengan scan barcode keanggotaan serikat atau yang lainnya. Kami siap bekerja sama,” ujarnya.
“Dukungan transporatsi juga dibutuhkan, karena buruh kan hidupnya menyesuaikan upah. Pemda bisa melakukan bantuan dengancara meringankan transportasi buruh, perumahan, dan koperasi, sebagai langkah mitigasi,” imbuhnya. (maw)
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.