Wonderful Riau Island
Sejarah Pulau Dendun atau Pulau Dandang di Kepri, Dulu Hanya Dihuni 1 Keluarga Kini 1.056 Jiwa
Mengenal sejarah Pulau Dendun yang dulu bernama Pulau Dandang, semula hanya dihuni keluarga Pak Jalil, kini sudah menjadi desa berpenduduk 1.056 jiwa.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM, BINTAN - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) adalah salah satu provinsi terluar di Indonesia.
Melansir laman resmi Pemerintah Provinsi Kepri kepriprov.go.id, provinsi ini berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah Utara.
Adapun pada bagian Timur, Kepri berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia di Pulau Kalimantan.
Sementara itu, pada bagian Barat, Provinsi Kepri berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.
Menurut data tahun 2020, wilayah Kepri saat ini terdiri dari 4 kabupaten, 2 kota, 52 kecamatan, dan 299 desa.
Luas wilayah Kepri adalah 8.201,72 kilometer persegi dengan 96 persen lautan dan 4 persen daratan.
Ada total 2.408 pulau di Kepri yang terdiri dari pulau besar dan pulau kecil.
Hingga tahun 2020, masih ada setidaknya 30 persen pulau yang belum diberi nama dan belum berpenghuni.
Salah satu pulau di Kepulauan Riau yang menyimpan banyak cerita adalah Pulau Dendun atau Pulau Dandang.
Lokasi Pulau Dendun

Pulau Dendun atau Pulau Dandang berada di Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Anda bisa klik DI SINI untuk melihat titik lokasi Pulau Dendun via Google Maps.
Merangkum TribunBatam.id, Pulau Dendun memiliki 1.056 jiwa penduduk yang terdiri dari 534 laki-laki dan 502 perempuan.
Pada Februari 2024 lalu, Kepala Desa Dendun Eva Riana mengatakan, terdapat 318 kepala keluarga (KK) di Pulau Dendun.
Padahal, saat awal dihuni dulu, hanya ada 1 keluarga saja yang hidup di pulau ini.
Berikut cerita dan sejarah Pulau Dendun dari tahun ke tahun sejak 1930 sampai sekarang.
Baca juga: Air Sepang Anambas, Minuman Tradisional Kepri yang Mirip Wedang Secang di Jawa
Baca juga: Mengenal Festival Lampu Colok di Karimun Kepri, Ribuan Botol Bekas Disulap Jadi Menara Cantik
Baca juga: Wihara Budhi Bhakti, Wisata Religi Favorit di Tengah Kota Batam, Banyak Doa Umat Dikabulkan
Wisata religi di Pulau Dendun, Bintan, Kepri

Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti menyebutkan, Kabupaten Bintan memiliki banyak masjid indah dengan arsitektur menarik.
“Bahkan, setiap kecamatan di Bintan kalau saya tak salah, itu ada masjid besar semua, termasuk di Pulau Dendun ini,” kata Guntur, dikutip Tribunjogja.com dari TribunBatam.id.
Apabila Anda datang ke Pulau Dendun, dari kejauhan akan terlihat bangunan masjid yang besar dan megah bernama Masjid Quba.
Guntur Sakti mengatakan, wisata religi di Kepri banyak didatangi wisatawan mancanegara (wisman) asal Malaysia.
“Untuk wisata religi di Kepri, memang banyak wisatawan yang datang dari Malaysia,” katanya.
Terpisah, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan bahwa keindahan suatu daerah, termasuk Pulau Dendun, bisa menjadi daya tarik kunjungan wisatawan.
“Jadi, jangan kita sangka wisatawan hanya tertarik datang ke suatu kota saja, malah pelosok kota atau pulau juga jadi incaran,” kata Ansar Ahmad.
Ia ingin seluruh pemerintah daerah di Kepri hingga jajaran kelurahan atau desa terus mengembangkan potensi alam atau budaya yang ada di lingkungannya.
“Sebab, efek yang bisa dirasakan masyarakat bila itu terwujud tentunya peningkatan pendapatan atau ekonomi masyarakat setempat,” ujar Gubernur Kepri.
Sejarah Pulau Dendun atau Pulau Dandang
Sejarah Pulau Dendun dimulai pada tahun 1930.
Pada zaman dulu, nama pulau ini bukan Pulau Dendun melainkan Pulau Dandang.
Ada kisah di balik penamaan pulau ini menjadi Pulau Dandang.
Nama Pulau Dandang diberikan oleh sekelompok pelaut yang singgah di pulau. Saat itu, mereka memasak nasi menggunakan dandang, sehingga pulau ini diberi nama Pulau Dandang.
Tahun 1930
Pada tahun 1930, Pulau Dandang dihuni oleh sebuah keluarga, yaitu keluarga Pak Jalil.
Ia dan keluarga datang ke Pulau Dandang untuk berkebun.
Tahun 1935
Pada tahun 1935, penduduk Pulau Dandang mulai bertambah, yang semula hanya dihuni 1 keluarga, menjadi 5 keluarga.
Tahun 1945
Pada tahun 1945, nama Pulau Dandang diubah menjadi Pulau Dendun, bersamaan dengan diangkatnya sadar penghulu (wakil penghulu) mantang baru Kelurahan Bintim, yakni Tok Ibrahim.
Ia memimpin Pulau Dendun mulai 1945 sampai 1960.
Tahun 1960
Pada tahun 1960,nama kepemimpinan di Pulau Dendun berganti, yang tadinya “Sadar Penghulu” menjadi Rukun Kampung atau RK.
Pemimpin ditunjuk langsung oleh Camat Bintan Timur.
Rukun Kampung yang ditunjuk untuk menggantikan Tok Ibrahim adalah Karim Yasin.
Ia memimpin mulai 1961 sampai 1971.
Tahun 1971
Pada tahun 1971, masa kepemimpinan RK Karim Yasin berakhir, kemudian digantikan oleh Karim Saleh.
Karim Saleh memimpin Pulau Dendun dari 1971 sampai 2008.
Tahun 2006 - 2008
Di bawah kepemimpinan RK Karim Saleh, Pulau Dendun dimekarkan, tepatnya pada tanggal 22 September 2006.
Sejak pemekaran, status Pulau Dendun berubah menjadi Desa Dendun yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa bernama Bapak Yan.
Pada tanggal 12 Juli 2008, Desa Dendun melaksanakan pemilihan kepala desa untuk yang pertama kalinya yang dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan kepala desa (Pilkades).
Saat itu, ada 2 orang calon kepala desa, yakni Azman dan Badrun.
Pilkades dimenangkan oleh Azman, yang kemudian pada tanggal 14 Agustus 2008 dilantik oleh Bupati Bintan dilantik sebagai Kepala Desa Dendun.
Tahun 2024

Saat artikel ini ditulis, Desa Dendun dipimpin oleh seorang kades perempuan bernama Eva Riana.
Ia merupakan perempuan yang lahir di Pulau Dendun pada tahun 1983.
Menurut keterangan Eva, mayoritas masyarakat Dendun saat ini bekerja sebagai nelayan.
“Kalau (warga) yang pegawai negeri ada, hanya sebagai guru saja, sisanya sebagai wiraswasta dan ibu rumah tangga,” terang Eva.
Ia menyebutkan, Desa Dendun hanya memiliki 2 sekolah saja, yaitu TK Negeri Pembina dan SD Negeri 002.
Apabila anak-anak ingin melanjutkan jenjang SMP dan SMA, mereka harus menyeberang ke Mantang atau Kijang.
“Ada juga yang SMP atau SMA hingga kuliah memilih di Tanjungpinang. Bisanya anak-anak memilih ngekos. Pas waktu libur baru pulang ke sini lagi,” terang Kades Dendun.
Tertarik mengenal wisata, budaya, dan sejarah Kepulauan Riau? Silakan klik DI SINI untuk membaca berita seputar Pariwisata Kepri.
(Tribunjogja.com/TribunBatam.id)
Pulau Dendun
Pulau Dandang
Bintan
Kepri
Kepulauan Riau
Gubernur Kepri Ansar Ahmad
Dinas Pariwisata Kepri
TribunEvergreen
wisata religi
Pariwisata Kepri
Wonderful Riau Island
Wonderful Riau Islands
Mengungkap Ritual Bakar Tongkang di Batam: Sejarah, Makna, dan Pesona Tradisi Tionghoa |
![]() |
---|
Spesial Border Treatment untuk Kepri Diharapkan Gairahkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara |
![]() |
---|
Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Bahas Kerjasama Berbagai Bidang Bersama Konsul Malaysia |
![]() |
---|
Sejarah Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat Kepri Dulu Sentral Pertahanan Kini Jadi Tempat Wisata |
![]() |
---|
4 Rekomendasi Camilan Lezat Oleh-oleh Khas Batam Kepulauan Riau Ada Kue dan Keripik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.