Berita Jogja Hari Ini
Dirlantas Polda DIY Seriusi Kajian Meniadakan Separator di Jalur Ringroad
Upaya mengurangi angka kecelakaan khususnya di jalur ringroad DI Yogyakarta terus diseriusi oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Upaya mengurangi angka kecelakaan khususnya di jalur ringroad DI Yogyakarta terus diseriusi oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY.
Berdasarkan analisa yang dilakukan pihak kepolisian, penyebab kecelakaan di jalur ringroad muncul akibat pengendara berpindah lajur dari semula jalur lambat ke jalur cepat atau sebaliknya.
Baca juga: Sejumlah Warga Glagahwero Sleman Menanam Sorgum untuk Alternatif Pengganti BerasĀ
Dalam kecepatan tinggi, pengendara roda empat sangat sulit mengendalikan laju kendaraannya ketika tiba-tiba melihat ada sepeda motor yang pindah jalur untuk berbelok di U Turn.
Ditambah lagi keberadaan separator jalan antara jalur lambat menuju U Turn hanya berjarak tak lebih dari 20 meter.
Hal ini menurut pihak kepolisian tidak maksimal untuk dilakukannya pengereman oleh pengemudi roda empat di jalur cepat.
"Separator jalur lambat ke cepat itu tujuannya untuk U Turn. Artinya pendek sekali dari penggal separator itu terlalu dekat. Sehingga kendaraan roda empat yang melaju kalau gak konsentrasi akan bablas dan disitulah terjadi kecelakaan," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal, Senin (21/4/2024).
Dari analisa itu pihaknya terus menseriusi upaya menghilangkan separator agar pengemudi yang hendak pindah jalur bisa ancang-ancang terlebih dahulu.
Namun untuk memulai semua itu, pihaknya masih harus berdiskusi dengan forum lalu lintas termasuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami akan duduk bersama KNKT, akan hitung jumlah laka lantas dari 2022, 2023, 2024 tiga tahun terakhit dimana kira-kira sering terjadi kecelakaan. Dari situ akan terlihat mana separator yang harus dibuka dan ditutup," ungkap Alfian.
Secara pribadi, Alfian menyebut keberadaan separator tidak diperlukan lagi apabila itu kerap memicu kecelakaan.
"Karena antara separotr dan marka saja sudah habiskan lebar jalan satu meter. Kita bikin aja marka. Kalau orang mau pindah jalur bisa pelan-pelan. Selama ini pengemudi gak bisa ancang-ancang karena ngikuti separator," terang dia.
Dia menegaskan kajian untuk menghilangkan separator dijalur ring road ini sudah dimulai.
Hanya saja masih membutuhkan pendekatan lebih lanjut dengan pihak-pihak yang bersangkutan.
"Kalau kita untuk mengurangi kecelakaan, kita harus ubah tatanan jalur lalu lintas. Kita harus berani mungkin kita mulai dari Maguwoharjo sampai Condongcatur. Satu lajur aja kita buang. Hasilnya seperti apa, mengurangi kecelakaan atau enggak," pungkasnya. (hda)
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.