Wonderful Riau Island

5 Spot Wisata Budaya di Bintan Kepri, Selami Tradisi Lokal yang Masih Lestari

Pulau Bintan, sebuah permata tersembunyi di Kepulauan Riau, tidak hanya memikat pengunjung dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan

Google Maps
Gerbang Kuil Lau Ya Keng 

Jam buka Vihara Ksitigarbha Bodhisattva dimulai pukul 08.00 WIB sampai 17.45 WIB. 

4. Kampung Panglong

Kampung Panglong
Kampung Panglong (Google Maps)

Kampung Panglong adalah sebuah kampung wisata yang berada di Kabupaten Bintan.

Kampung ini memiliki dapur arang yang unik, menjadi tempat tinggal bagi suku laut yang dikenal ahli dalam bertahan di lautan, menangkap ikan, serta mampu bertahan hidup di ganasnya samudra.

Artinya, mayorita penduduk di pemukiman itu bermata pencaharian sebagai nelayan.

Salah satu sumber daya perikanan yang harus di kelola adalah cara nelayan mengambil tangkapan sumberdaya perikanan yang sudah hampir punah salah satunya adalah penyu hijau.

Dulunya, sekitar tahun 1920, Kampung Panglong ini merupakan produsen arang terbesar di Pulau Bintan.

Dihentikan total karena kebijakan pelestarian pohon bakau.

Namun, bangunan dapur arang tersebut masih tetap berdiri hingga sekarang dan mempertahankan sejarah dan pesonanya yang unik.

Secara geografis, Kampung Panglong ini terletak di Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Untuk menuju ke kampung ini, wisatawan setidaknya harus menempuh jarak kurang lebih 50 kilometer dari Tanjung Pinang yang bisa dicapai dengan perjalanan sekitar 1 jam.

Lokasi kampung ini juga cukup dekat dari Pelabuhan Tanjung Berakit, hanya sekitar 200 meter saja.

5. Masjid Sultan Riau

Masjid Sultan Riau di Kota Tanjungpinang, di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.
Masjid Sultan Riau di Kota Tanjungpinang, di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. (dok. Humas Pemprov Kepri)

Berdiri megah dalam nuansa kerajaan Melayu, Masjid Sultan Riau bakal mempesona mata Anda sejak pandangan pertama ketika Anda tiba di Pulau Penyengat, Kabupaten Bintan.

Mesjid ini pertama kali dibangun pada tahun 1803 seiring dengan dibukanya Pulau Penyengat sebagai mas Kawin dan kemudian tempat kediaman Raja Hamidah Engku Putri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved