Rekomendasi 3 Tempat Populer di Yogyakarta yang Bisa Jadi Venue Salat Idulfitri 1445 H sama Keluarga

TRIBUNJOGJA.COM - Idulfitri adalah salah satu momen sakral bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Di hari yang penuh berkah ini, umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan salat Idulfitri bersama-sama dengan keluarga, sahabat, dan tetangga.

Baca juga: RS PKU Muhammadiyah Jogja Siagakan UGD dan Tim Operasi 24 Jam Saat Libur Lebaran

Bahkan, bagi mereka yang sedang merantau, akan ada momen kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga besar.

Nah, bagi Anda yang mudik ke Yogyakarta, ada tiga tempat populer yang jadi venue Salat Idulfitri 1445 H bersama keluarga. Berikut catatannya:

1. Gumuk Pasir

Gumuk Pasir Parangkusumo di Bantul selalu menjadi tempat salat Idulfitri setiap tahun, kecuali di masa pandemi Covid-19.

Di hari-hari biasa, Gumuk Pasir adalah tempat wisata tenar di Bantul lantaran panorama yang menarik, yakni gundukan pasir yang tinggi dan bisa digunakan sebagai sandboarding.

Dalam bahasa Inggris, gumuk pasir dikenal dengan nama sand dune.

Secara umum, pengertian gumuk pasir adalah kondisi atau formasi geologis yang biasa ditemukan di daerah gurun atau pantai dengan iklim kering.

Karakteristik umum dari gumuk pasir adalah kemiringan landai pada sisi yang diarahkan angin dan kemiringan yang lebih curam pada sisi berlawanan.

Pasir dalam gumuk biasanya memiliki struktur yang kohesif, sehingga tetap berbentuk meskipun terkena erosi angin.

Tertarik untuk salat Idulfitri di Gumuk Pasir Parangkusumo? Jangan lupa untuk berangkat pagi sebelum jam 06:00 WIB ya, Tribunners.

2. Alun-alun Kidul

Alun-alun Kidul biasa menjadi tempat salat Idulfitri setiap tahun. Tahun ini juga menjadi momen tepat untuk Anda yang ingin melakukan salat bersama keluarga di Alun-alun Kidul.

Jangan lupa untuk berangkat kurang dari jam 06:00 WIB karena ada banyak orang yang ingin melakukan ibadah setahun sekali di tempat ikonik seperti Alun-alun Kidul.

Alun-alun Kidul Yogyakarta juga akrab disebut Alkid. Seperti alun-alun di berbagai daerah, Alkid juga menjadi tempat publik yang selalu ramai digunakan untuk berkumpul banyak orang.

Alun-alun Kidul Yogyakarta merupakan tanah lapang yang luas dengan ciri khas dua beringin di tengah alun-alun. Sekelilingnya digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai berdagang makanan, tempat nongkrong, hingga beraneka hiburan rakyat.

Sejarah Alkid Jogja seperti dilansir dari situs Kemdikbud, dahulunya merupakan tanah berpasir yang melambangkan panca indra manusia yang belum sempurna atau belum teratur sehingga butuh sesuatu untuk bisa diatur.

Alkid dulu berfungsi sebagai tempat prajurit berlatih. Selain itu, Alkid juga menjadi jalur yang dilewati dalam prosesi upacara pemakaman jenazah raja atau sultan menuju Pajimatan, Imogiri.

3. Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada 29 Mei 1773, merupakan simbol harmonisasi sisi kebudayaan khas Kerajaan Yogyakarta yang sarat perjalanan sejarah dengan religiusitas masyarakatnya.

Selain sebagai sarana beribadah bagi keluarga raja dan rakyatnya, masjid yang juga dikenal sebagai Masjid Raya Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut dibangun sebagai kelengkapan Kerajaan Islam Ngayogyakarta Hadiningrat.

Setiap tahun, masjid ini juga menjadi tempat salat Idulfitri. Maka, bagi Anda yang berminat salat Idulfitri di sini, Anda perlu datang pagi hari agar tetap mendapat tempat di pelataran masjid.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )