Ramadan 2024

Mutiara Ramadan: Mudik, Jalan Kembali ke Tuhan

Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi setiap menjelang hari raya Idul Fitri.

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Abdel Baseer, SThI, MPd, Direktur LKSA Darul Hadlonah Bintan Sa’adilah al-Rasyid 

Setelah kita berpuasa sebulan penuh di madrasah Ramadan, untuk membersihakan sifat-sifat kebinatangan, sifat rakus dari makan dan minum.

Mencerahkan pikiran dan menjernihkan hati dengan dzikir dan mendekatkan diri pada Ilahi.

Di hari raya Idul Fitri tiba saatnya meraih kesucian. Sebagaimana sabda Nabi SAW: “Siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan keimanan dan kesadaran diri, maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu” (HR. Ahmad).

Maka jadilah dia seorang yang kembali pada kefitrahannya. Orang biasa mengartikan fitrah dengan kesucian.


Fitrah menurut al-Jurjani adalah titik awal yang siap menerima agama. Agama adalah jalan dimana kita harus mentaatinya, agama adalah nasehat.

Ketika seorang telah melalui proses mudik di pengujung bulan, disitulah sebelumnya orang itu telah dibekali kesiapan menerima kembali titah agamanya, dan tahu diri asalnya dari tiada, menjadi ada dan akan tiada, kembali kepada Tuhan yang Mahaada.

Jadi, setelah Idul Fitri, apakah kita akan tahu jalan kembali kepada Tuhannya? Tentu, perjalanan hidup adalah perjalanan mudik ke hadirat Ilahi.

Dan semuanya dipersiapkan dengan kefitrahan kita dalam menerima dan menjalankan agama.

Selamat bermudik ria, bertemu dengan sanak keluarga. Semoga kita betul-bentul menjadi orang yang tahu jalan pulang ke Tuhan dengan kesucian jiwa. Wallahu’alam. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved