Faktor-faktor di Balik Turunnya Harga Bitcoin

Harga Bitcoin (BTC) langsung merosot ketika kuartal II 2024 dimulai, menyeret seluruh pasar kripto masuk ke dalam zona merah.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Ozan KOSE / AFP
Mata uang kripto Bitcoin 

Tekanan terhadap Bitcoin tampaknya belum cukup, para investor sedang menunggu dengan antisipasi untuk melihat bagaimana halving BTC yang keempat ini akan mempengaruhi harga dan stabilitas pasar.

Beberapa percaya bahwa pengurangan jumlah reward blok baru akan mendorong kenaikan nilai Bitcoin , mengingat sejarah halving sebelumnya yang telah menyebabkan lonjakan harga yang signifikan.

Namun, ada juga kekhawatiran bahwa dampak halving kali ini mungkin tidak sebesar sebelumnya karena efeknya telah diantisipasi dan terduga lebih baik oleh pasar.

Meskipun demikian, halving BTC tetap menjadi momen penting yang menggugah minat dan perhatian terhadap kripto terbesar di dunia ini.

Sentimen Halving

Lebih lanjut Fyqieh menjelaskan Bitcoin (BTC) telah menyaksikan beberapa koreksi harga, yang mendorong harga koin di bawah US$65.000.

Namun, investor tidak boleh kehilangan harapan, karena BTC tampaknya mengikuti tren harga historis menjelang halving.

Jadi, jika sejarah terulang kembali, BTC mungkin akan mengalami penurunan harga lebih lanjut sebelum mendapatkan momentum dan mencapai US$100.000.

"Tren penurunan ini bukan hal yang tidak terduga, karena BTC yang mengikuti tren historis menjelang halving mendatang. Bitcoin perlahan-lahan beralih dari fase “Pre-Halving Rally” ke fase “Pre-Halving Retrace” yang cenderung terjadi 28 hingga 14 hari sebelum peristiwa halving. Fase ini mengakibatkan penurunan harga masing-masing sebesar 38 persen dan 20 % pada tahun 2016 dan 2020," terang Fyqieh.

Dalam analisanya BTC memiliki dukungan kuat di dekat angka US$64.000.

Harga Bitcoin mungkin akan rebound setelah menyentuh level tersebut.

Namun, jika gagal menguji support tersebut dan berada di bawahnya, maka kemungkinan BTC mencapai US$60.000 adalah tinggi.

Meskipun harga BTC mungkin akan mengalami koreksi harga lagi, hal-hal dalam jangka panjang tampak bullish. Khususnya, setelah fase Pre-Halving Retrace, BTC akan memasuki fase akumulasi ulang.

Fase akumulasi mungkin akan berlangsung selama hampir lima bulan.

Menariknya, dalam siklus ini, ini akan menjadi pertama kalinya rentang akumulasi ulang ini dapat berkembang di sekitar area New All-Time High. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved