Berita Jogja

Mudik Lebaran 2024: Bus Dilarang Lewat 3 Jalur Turunan di Jogja Ini

Mudik Lebaran 2024 diperkirakan bakal melonjak tajam. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan perkiraan jumlah pergerakan orang pada Lebaran 2024

Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Ilustrasi: Jalur Cinomati. Salah satu jalur menuju Objek Wisata Mangunan yang rawan untuk dilalui. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mudik Lebaran 2024 diperkirakan bakal melonjak tajam.

Data Kementerian Perhubungan menunjukkan perkiraan jumlah pergerakan orang pada Lebaran 2024 meningkat 56 persen dibandingkan tahun 2023.

Pada 2023 lebih kurang 123 juta orang, sedangkan Lebaran 2024 kali ini diperkirakan pemudik mencapai 193,6 juta orang.

Kemenhub memperkirakan peningkatan jumlah pemudik tahun ini terjadi mulai hari ini, Jumat (5/4/2024) . Adapun puncak arus mudik diperkirakan pada 8-9 April 2024.

Daerah Istimewa Yogyakarta, selain jadi tujuan mudik bagi para perantau, juga tujuan wisata bagi pemudik.

Sudah tradisi, jalur-jalur wisata seperti ke Gunungkidul, Bantul, juga Sleman selalu dijejali bus-bus angkutan pariwisata yang berisi pemudik yang tengah berwisata.

Di DIY, ada tiga jalur tanjak dan turunan ekstrem yang menjadi perhatian khusus kepolisian saat mudik Lebaran. Bahkan Ditlantas Polda DIY melarang angkutan bus melintas di tiga jalur tersebut.

Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal, mengatakan jalur turunan sekaligus tanjakan ekstrem yang dimaksud yakni kawasan Bukit Bego Jalan Imogiri-Mangunan dan Cinomati, Bantul, serta kawasan destinasi wisata Tebing Breksi, Sleman.

"Yang menanjak boleh, tapi untuk yang turunan kami alihkan. Kami tidak ingin terjadi korban untuk kesekian kalinya," kata Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal, Kamis (4/4/2024).

Menurut Alfian, larangan menuruni tiga jalur tersebut sesuai dengan rekomendasi keselamatan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Bus yang hendak turun melalui tiga jalur itu bakal dialihkan melewati jalur alternatif lain yang lebih aman.

"Larangan kami berlakukan untuk semua bus. Kalau (mobil minibus) elf masih bisa, roda dua dan roda empat lainnya masih bisa," kata dia.

Alfian menjelaskan, di Bukit Bego terdapat jalur turunan yang sangat panjang dan curam disertai belokan yang tajam.

Pada 8 Februari 2024 terjadi kecelakaan bus pariwisata di jalur itu dengan menewaskan tiga penumpang.

Demikian pula di Cinomati, menurut Alfian, selain memiliki turunan tajam, jalurnya sangat sempit dan berkelok.

"Walaupun memiliki kelihaian mengemudi atau mungkin rem anginnya baik, tapi kita tidak tahu kondisi pada saat di jalan, dan mungkin hujan," kata dia.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Rizki Budi Utomo mengatakan, Bukit Bego Jalan Imogiri-Mangunan, Bantul memang menjadi jalur utama yang dilalui rombongan wisata dengan rute Tebing Breksi ke Puncak Becici, berakhir Pantai Parangtriris atau sebaliknya.

"Menurut teman-teman di pariwisata pola paket travelnya memang seperti itu. Ada yang dari Breksi, Becici, dan berakhir di Parangtritis atau sebaliknya," ujar dia.

Rizki meminta bus yang hendak melalui kawasan Bukit Bego harus dipastikan dalam kondisi sehat, dibuktikan dengan hasil uji kendaraan bermotor (KIR) yang masih berlaku.

Posko Lebaran

Di Kulon Progo, Dinas Perhubungan setempat telah melakukan berbagai persiapan dalam menyambut mudik.

Kepala Dishub Kulon Progo, Ariadi mengatakan persiapan sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Koordinasi pun dilakukan sesuai arahan dari Dishub DIY.

"Kami berkoordinasi dengan Polri, TNI, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk dengan PMI dan Organda," jelasnya.

Ariadi pun menyebut berbagai kegiatan terkait persiapan masa libur Idulfitri pun sudah dilakukan. Seperti pengecekan angkutan umum yang akan digunakan untuk mudik maupun selama liburan, hingga pengecekan kondisi jalan raya.

Pihaknya juga membuka satu posko di depan Kantor Dishub Kulon Progo yang berada di tepi Jalan Nasional Wates-Purworejo. Posko ini akan melengkapi pelayanan dari pos-pos yang dioperasikan oleh Polres Kulon Progo.

"Termasuk Posko PMI yang dibuka di area Jembatan Timbang Kulwaru, yang juga dijadikan Rest Area untuk para pemudik," kata Ariadi.

Adapun posko juga dibuka oleh pihak Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Wates. Termasuk posko di Yogyakarta International Airport (YIA) yang didirikan oleh PT Angkasa Pura I.

Berdasarkan informasi dari KAI, Ariadi mengatakan terdapat 5 kereta tambahan yang akan berhenti di Stasiun Wates saat libur Idulfitri. Selain itu terdapat 9 kereta tambahan yang hanya melintas namun tidak berhenti di stasiun tersebut.

"Kami juga memastikan seluruh kesiapan personel bersama unsur terkait selama libur Idulfitri ini," ujarnya.

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti meninjau kesiapan seluruh posko mudik yang ada di wilayahnya. Ia pun mengklaim seluruh jajaran sudah siap menyambut kedatangan pemudik.

Menurutnya, fasilitas di seluruh posko sudah memadai dan bisa dimanfaatkan oleh pemudik yang melintas. Ia pun berharap tidak terjadi gangguan hingga fatalitas selama masa libur Idulfitri.

"Semoga situasinya tetap aman dan lancar sampai masa liburan berakhir," kata Made.

Sedang Polres Kulon Progo berupaya menjamin keamanan wilayah selama masa libur Idulfitri ini. Sebab, potensi dan kerawanan aksi kriminalitas bisa meningkat, terutama pada rumah warga yang kosong karena ditinggal mudik.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati pun mengimbau agar warga yang hendak mudik melapor ke Bhabinkamtibmas setempat.

"Jadi nanti Bhabinkamtibmas bisa melakukan patroli berkala ke rumah atau wilayah yang ditinggal oleh pemudik," jelas Nunuk, Kamis (4/4).

Ia mengatakan patroli secara berkala akan menjamin keamanan dari kediaman yang ditinggal oleh para pemudik. Terutama memastikan agar tidak menjadi sasaran aksi kriminalitas.

Polres Kulon Progo pun kembali membuka penitipan kendaraan roda 2 dan 4 yang ditinggal mudik oleh warga. Menurut Nunuk, penitipan kendaraan dibuka mulai hari ini hingga 16 April mendatang secara gratis.

"Warga tinggal datang dengan kendaraan disertai salinan kartu identitas, STNK atau BPKB, serta mendaftar di bagian penjagaan," ujarnya.

Pemilik kendaraan nantinya akan mendapat bukti surat tanda penitipan, yang digunakan saat hendak mengambil kembali kendaraannya. Area Mapolres Kulon Progo mampu menampung sekitar 100 kendaraan roda 4 dan lebih dari 100 kendaraan roda 2.

Kasatlantas Polres Kulon Progo, AKP Johan Rinto Damar Jati mengatakan ada 11 pos yang didirikan selama operasi. Terdiri dari 8 pos pantau, 2 Pos Pengamanan (Pos Pam), dan 1 Pos Pelayanan (Pos Yan).

"Pos Pam kami dirikan di Sentolo dan Terminal Wates, sedangkan Pos Yan di Temon," kata Johan. (Tim Tribun Jogja)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved