Jadi Agen UMi BRI, Nurul Bantu Para Pelaku Usaha Mikro Lepas dari Rentenir - Bagian 1

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kehadiran agen pembiayaan Ultra Mikro atau UMi BRI mampu memberdayakan puluhan pelaku usaha mikro untuk meningkatkan kapasitas usaha melalui akses pembiayaan modal formal.

Hal tersebut dibuktikan langsung oleh Nurul Farikhah, perempuan 49 tahun yang berjuang mengangkat ekonomi keluarga lewat agen pembiayaan UMi BRI di seputar Pasar Tempel, Ngepos, Kalurahan Lumbungrejo, Kapenewon Tempel, Kabupaten Sleman. 

Nurul dikenal sebagai sosok yang dapat dipercaya sekaligus mampu menjaga amanah.

Alasan itu yang membuat istri Jagabaya Kalurahan Lumbungrejo tersebut sejak 2022 diberi kepercayaan menjadi agen UMi BRI setelah sebelumnya menjadi agen BRILink.

Saat ini, lebih dari 50 pelaku usaha mikro dengan beragam jenis usaha merasa tertolong oleh kehadiran UMi BRI yang dijalankan oleh Nurul.

Mereka secara mudah mendapatkan akses pembiayaan dari program itu. 

Baca juga: Tak Perlu Antre, Bayar Angsuran KUR BRI Bisa di Agen BRILink

"Berkat pinjaman dari UMi BRI, para pelaku usaha mikro bisa menjalankan usaha secara nyaman," kata Nurul, yang membuka kios usaha "Anugerah 2" di Pasar Tempel, kepada Tribunjogja.com, Senin (25/3/2024).

Bahkan, ia melanjutkan, para pelaku usaha mikro sering melakukan peminjaman ulang.

"Jadi, setelah pelunasan, mereka mengajukan lagi. Sebelum ada UMi BRI, sebagian dari mereka menjadi korban bank plecit,"

Bank plecit merupakan kata yang disematkan untuk menyebut rentenir.

Rentenir memberikan pinjaman dengan penerapan bunga berbunga.

Menurut Nurul, ada dua praktik rentenir di seputar Pasar Tempel yang sering menjadi jujugan modal bagi para pelaku usaha mikro sebelum ada pembiayaan UMi BRI.

Mereka meminjamkan uang tanpa agunan, tetapi menerapkan bunga sangat tinggi dengan metode pembayaran harian.

Baca juga: Cerita Agung dan Istri Terbantu Restrukturisasi KUR BRI Kala Pandemi Covid-19

Tak jarang, hal tersebut membuat para pelaku usaha kecil tersiksa hanya untuk membayar bunga maupun pokok pinjaman. 

Nurul menceritakan, saat itu banyak pedagang kecil di seputar Pasar Tempel yang sedang berjuang meningkatkan ekonomi keluarga.