Berita Sleman Hari Ini
TPID DIY Pantau Ketersediaan Stok Beras di Ngemplak Sleman
Dari hasil pantauan langsung tersebut juga diketahui bahwa sudah terdapat penurunan harga pada komoditas pangan pokok beras.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY bersama Deputi Kepala Perwakilan BI DIY, Hermanto dan Bupati Sleman , Kustini melakukan pemantauan ketersediaan stok beras di Gapoktan Sanggar Tani, Ngemplak, Sleman, Selasa (10/3/2024).
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (APSDA) DIY, Yuna Pancawati mengungkapkan dari pemantauan langsung tersebut dilaporkan bahwa Gapoktan Sanggar Tani, Ngemplak, Sleman , memiliki stok 13 ton beras dan 33 gabah kering siap giling.
Jumlah ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan beras Kapanewon Pakem, hingga Idulfitri 1445 H mendatang.
Yuna mengatakan, dari hasil pantauan langsung tersebut juga diketahui bahwa sudah terdapat penurunan harga pada komoditas pangan pokok beras.
Hal ini karena panen raya di Sleman sudah dekat.
Bahkan, saat ini sudah ada beberapa titik yang panen, dengan hasil yang cukup melimpah.
Saat ini, di SLeman sendiri tercacat, harga beras medium turun menjadi Rp14.000,00 dan untuk premium Rp15.000,00.
Baca juga: Sejumlah Sentra Padi Mulai Panen, Pemkab Bantul Pastikan Stok Beras Aman Hingga Bulan Ramadan
“Ini bulan Ramadan dan sebentar lagi lebaran, ketersediaan pangan sangat cukup. Ada 33 ton gabah kering giling, dan sudah tersedia 10 sampai 13 ton beras. Itu mencukupi sampai lebaran dan setelahnya,” jelas Yuna.
Bupati Sleman , Kustini mengatakan, 17 kapanewon di Sleman memiliki stok yang hampir sama dengan stok di Kapanewon Ngemplak ini.
Ia memastikan, di Kabupaten Sleman sendiri, dengan stok seperti ini, maka dipastikan beras akan cukup hingga lebaran nanti.
Selain itu, untuk mengungkit daya beli masyarakat serta meningkatkan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya, Sleman juga menggelar pasar murah.
Bertajuk Semar Mesem Ramadhan, Pasar Murah digelar di 17 Kapanewon di Sleman.
Untuk 1 titik pasar murah, terdapat sekitar 9 ton beras yang dipasarkan, berasal dari BULOG dan Gapoktan.
“Dengan adanya inflasi ini, kita harus bekerja sama dan koordinasi dengan semua lintas sektor, supaya persediaan beras aman, dan harga beras tidak naik saat lebaran,” kata Kustini.
Kustini juga mengimbau pada seluruh masyarakat untuk berbelanja secukupnya, dan tidak berlebihan.
| Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
|
|---|
| Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
|
|---|
| CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
|
|---|
| Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
|
|---|
| Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.