Berita Gunungkidul Hari Ini

Periksa 53 Sample  Warga, Dinkes Gunungkidul: 17 Sample Suspek Antraks 

Sebanyak 17 warga di Dusun Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul terindentifikasi suspek antraks .

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Lifepack.id
Ilustrasi antraks 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak 17 warga di Dusun Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul terindentifikasi suspek antraks .

Di mana,  dua diantaranya pasien suspek tersebut diharuskan menjalani perawatan di rumah sakit.

Plt Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menuturkan, pihaknya mengirimkan sebanyak 53 sample warga  untuk dilakukan pemeriksaan di Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.

Di mana, puluhan sample yang diambil tersebut merupakan warga yang terindentifikasi memakan daging kambing yang sudah mati.

"Iya itu hasil uji lab-nya, 17 dinyatakan suspek antraks . Dan, 2 orang harus dirawat di rumah sakit sedangkan sisanya menjalani perawatan di rumah," ujarnya singkat.

Baca juga: Hasil Uji Laboratorium Keluar, Sample Darah Sapi di Serut Gunungkidul Positif Antraks

Dia mengatakan, pihaknya juga sudah mengambil langkah-langkah untuk menekan penyebaran bakteri antraks di antaranya memberikan obat antibiotik kepada pasien terkontaminasi. 

Sebelumnya diberitakan, hasil uji laboratorium terhadap sample darah sapi yang mati mendadak di  Dusun Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul , dipastikan positif antraks .

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul , Wibawanti Wulandari, saat dikonfirmasi pada Senin (11/3/2024).

Sebelumnya, DPKH mengambil sebanyak dua sample untuk dilakukan uji laboratorium di antaranya darah sapi dan bekas tanah yang disinggahi kambing yang juga mati mendadak.

"Hasilnya sudah keluar, dan dari sample darah sapi yang mati dipastikan positif (antraks) ,"ujarnya. 

Menindaklanjuti hasil uji laboratorium tersebut, Wibawanti mengatakan, pihaknya langsung melakukan isolasi terhadap hewan ternak lain.

"Kami langsung isolasi di kandang masing-masing milik warga di sana. Sebanyak 89 sapi dan 175 kambing, semua sudah diberikan antibiotik. Serta memberikan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) terkait pengendalian dan pemberantasan penyakit antraks terhadap 50 warga yang dekat dengan lokasi kejadian," tuturnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved