Panduan Etika Puasa Ramadan untuk Non-Muslim

TRIBUNJOGJA.COM - Ada lebih dari delapan miliar orang di dunia dan sekitar seperempatnya menjalankan puasa Ramadan sejak matahari terbit hingga terbenam.

Puasa Ramadan dijalankan setiap hari dan selama sebulan penuh oleh umat Islam.

Ramadan adalah bulan paling suci dalam kalender Islam.

Pada 2024, puasa Ramadan berlangsung dari 10 Maret hingga 19 April.

Bagi non-Muslim atau umat agama lain, bagaimana seharusnya bersikap agar tidak terkesan tidak peka terhadap teman-teman yang menjalankan puasa selama Ramadan?

Disarikan dari CNN, dikutip Tribunjogja.com pada Selasa (12/3/2024), berikut beberapa tips bagi non-Muslim untuk bertindak-tanduk selama puasa Ramadan:

1. Anda boleh makan seperti biasa, tetapi...

Selama 30 hari puasa Ramadan, umat Islam di seluruh dunia akan berpantang makan dan minum dari sebelum Imsak hingga magrib. Non-Muslim boleh makan dan minum seperti biasa, tetapi sebaiknya tetap mengedepankan rasa saling menghargai. Artinya, jangan makan dan minum di sembarang tempat, apalagi memengaruhi umat Islam untuk ikut bersantap. Sebaliknya, bagi Muslim, tidak perlu tergoda untuk ikut makan dan minum serta tetap menghargai kebutuhan pemeluk agama lain.

Baca juga: Berburu Takjil di Pasar Ramadan Gemas Depan Kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo

 2. Jangan agendakan makan siang bareng di kantor

Guna menghormati rekan Muslim, untuk sementara tunda agenda makan siang bersama di kantor. Sekrusial apa pun momen yang ada, sebaiknya undur agenda makan siang bareng di kantor sampai setelah Lebaran. Apabila memang harus diadakan, ganti makan siang bersama orang-orang kantor menjadi agenda buka bersama. Bagaimana, setuju?

3. Bolehkah ikut berpuasa?

Boleh saja jika Anda ingin tahu seperti apa rasanya. Tapi, jalani sungguh-sungguh, ya.

4. Bolehkah ikut berbuka puasa?

Silakan. Tidak ada yang melarang. Sebaliknya, rekan Muslim Anda akan merasa senang.

5. Haruskah menjaga jarak?