Ramadan 2024

Berburu Takjil di Pasar Ramadan Gemas Depan Kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo

Semarak bulan Ramadan 1445 Hijriyah cukup terasa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/ Dewi Rukmini
Sejumlah warga tampak sedang berburu menu buka puasa di kawasan pasar ramadan depan Universitas Muhammadiyah Purworejo, Selasa (12/3/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini


TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Semarak bulan Ramadan 1445 Hijriyah cukup terasa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Pada sore hari selepas pukul 15.00 WIB hingga menjelang Maghrib, sejumlah pedagang kaki lima terlihat menjajakan dagangan di pinggir jalan. 


Tak pelak, sejumlah jalan di Kabupaten Purworejo mendadak berubah menjadi pasar tiban dan diserbu masyarakat yang mencari kudapan untuk berbuka puasa. Satu di antaranya adalah Jalan KH Ahmad Dahlan yang berada di depan Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP).


Pantauan Tribunjogja.com sekitar pukul 16.30 WIB, sepanjang Jalan KH Ahmad Dahlan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tampak ramai. Di kanan kiri bahu jalan terlihat puluhan pedagang kaki lima sedang melayani pembeli yang berburu kudapan takjil. 


Di antara puluhan pedagang kaki lima itu juga terlihat ada sejumlah mahasiswa yang tidak ingin ketinggalan momen berdagang saat bulan ramadan. Seperti yang dirasakan Zainu Rois (22), mahasiswa UMP dari jurusan otomotif. 


Dengan stan sederhana menggunakan meja panjang, mahasiswa asal Kabupaten Purworejo itu menjajakan aneka minuman dingin untuk berbuka, semisal Es Kuwut, Es Coklat, Es Durian, dan Es Matcha. Mahasiswa semester 7 itu membuka lapak dadakan bersama ketiga temannya. 


"Ide berjualan ini datang dari teman. Kebetulan tahun ini UMP mengadakan pasar ramadan dan itu sebelumnya belum pernah. Maka saya dan teman-teman mencoba berdagang untuk melatih kreativitas dan mencari peluang," ucap Zainu kepada Tribunjogja.com, Selasa (12/3/2024). 


Ia bercerita mempersiapkan dagangan mulai dari berbelanja, meracik minuman, hingga menyajikan dimulai sejak pukul 14.00 WIB. Ia memilih berjualan minuman dingin karena saat puasa orang-orang cenderung mencari sajian makanan dan minuman yang segar seperti Es Kuwut. Resep racikan minuman tersebut diambil dari internet dan dijual seharga Rp5.000 per cup. 


"Hari ini kan masih hari pertama, jadi belum terlalu ramai. Mungkin karena orang-orang masih suka masak hidangan buka sendiri di rumah. Tetapi mungkin hari kedua, ketiga, dan seterusnya bisa semakin ramai," katanya. 


"Lalu ini kan pertama kali saya jualan, ternyata berjualan itu tidak segampang kelihatannya," imbuhnya.


Zainu menambahkan, uang hasil berjualan itu akan dikumpulkan untuk kebutuhan Lebaran nanti. 


Sementara itu, Ketua Pelaksana Pasar Ramadan Gemas sekaligus Dosen Teknik Sipil UMP, Nurmansyah Alami, menjelaskan bahwa pasar ramadan 2024 adalah kali pertama digelar oleh Universitas Muhammadiyah Purworejo.


Pasar ramadan bertajuk Gebyar Ramadan Bersama UMKM da Start Up Mahasiswa (Gemas) tersebut digelar dengan tujuan menfasilitasi pedagang kaki lima agar bisa berjualan dengan nyaman dan aman di area depan UMP. 


"Di sini tidak hanya mahasiswa tapi juga umum diperkenankan untuk berjualan di sepanjang area depan kampus UMP. Ada sekitar 38 pedagang kaki lima termasuk mahasiswa yang kami fasilitasi tempat secara gratis, dan pemerintah daerah sudah mengizinkan," jelasnya. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved