Berita Bantul Hari Ini

BPBD Bantul Catat 31 Kejadian Bencana Terjadi Selama Februari 2024

Ada 20 kejadian pohon tumbang dengan dampak rumah, jaringan listrik dan lain sebagainya selama Februari 2024.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
Istimewa
Penampakan rumah warga yang rusak imbas diterjang angin kencang dan hujan deras,Sabtu (9/3/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL  - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Bantul mencatat dan merilis adanya 31 kejadian bencana telah terjadi selama Februari 2024.

Manajer Pusdalops BPBD Bantul , Aka Luk Luk Firmansyah, menyebut, dari jumlah tersebut, kejadian terbanyak ialah kejadian pohon tumbang.

"Ada 20 kejadian pohon tumbang dengan dampak rumah, jaringan listrik dan lain sebagainya selama Februari 2024," ucapnya, Selasa (12/3/2024).

Sementara itu, terdapat kejadian lainnya berupa lima kejadian kebakaran dengan dampak rumah, tempat usaha dan sebagainya, lima kejadian gerakan tanah dengan dampak rumah, talud, dan sebagainya.

Lanjutnya, terdapat pula satu kejadian banjir dengan dampak fasilitas pendidikan di Sekolah Dasar Pucung, Wukirsari, Kabupaten Bantul , terendam banjir setinggi 10-15 sentimeter pada Rabu (28/2/2024) sore.

Baca juga: Dampak Hujan Lebat Disertai Angin Sabtu Kemarin, Gunungkidul Terparah, Bantul Satu Korban Luka

Sementara itu, Kepala Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bantul , Antoni Hutagaol, berujar, pihaknya sudah memperpanjang status siaga bencana darurat hidrometeorologi hingga 31 Mei 2024.

"Karena, update dari BMKG mulai April-Mei 2024 masih masa pancaroba. Jadi justru itu yang perlu diwaspadai," katanya.

Disampaikannya, sebenarnya puncak musim hujan sudah berlangsung pada Februari 2024.

Lalu, saat ini sedang masuk musim pancaroba, sehingga curah hujan yang turun berbeda dari sebelumnya.

"Curah hujan sekarang tidak sederas yang dulu, tapi sore biasanya hujan. Nah, itu yang juga harus diantisipasi oleh masyarakat," jelas Antoni.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana yang tiba-tiba terjadi selama musim pancaroba.

"Banjir dan angin kencang perlu diwasapai oleh masyarakat," pinta Antoni.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved