Ramadan 2024

Kepala Kankemenag Kulon Progo Sebut Ada Potensi Perbedaan Awal Ramadan 2024

kepala Kankemenag Kulon Progo, Wahib Jamil, mengungkapkan jika awal puasa Ramadan 1445 H tahun 2024 ini berpotensi mengalami perbedaan

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Humas Pemkab Kulon Progo
Rapat koordinasi jelang Ramadan yang digelar oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kulon Progo di Wates pada Jumat (08/03/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Umat muslim saat ini sedang bersiap menyambut datangnya bulan Ramadan 1445 H.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo, Wahib Jamil, mengungkapkan jika awal puasa Ramadan 1445 H tahun 2024 ini berpotensi mengalami perbedaan.

"Kemungkinan Ramadan akan dimulai dulu oleh Muhammadiyah pada 11 Maret, sedangkan Nadhlatul Ulama (NU) baru pada 12 Maret," jelas Wahib lewat keterangannya pada Jumat (08/03/2024).

Menurutnya, perbedaan tersebut terjadi lebih karena metode penentuan yang digunakan.

Pemerintah memakai metode rukyat dengan ketentuan ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elokasi minimal 6,4 derajat.

Sementara Muhammadiyah menggunakan metode Wujudul Hilal, yang tidak bergantung pada tinggi-rendahnya hilal.

Sebab menurut Wahib, mereka menganggap hilal sendiri sudah menjadi wujud.

"Berdasarkan metode yang digunakan pemerintah, ketinggian hilal di bawah 3 derajat yang menyebabkan potensi perbedaan awal Ramadan tersebut," ujarnya.

Meski begitu, Wahib mengatakan perbedaan tersebut bukanlah merupakan masalah besar.

Sebab hal itu terjadi lebih karena perbedaan metode yang digunakan.

Ia juga berharap masyarakat memaklumi perbedaan tersebut.

Sekaligus berharap masyarakat saling menghormati dan menjaga toleransi.

"Tentu kita semua wajib menjunjung tinggi nilai kerukunan," kata Wahib.

Adapun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo telah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Cipta Kondisi dan Stabilitas Jelang Ramadan. Rakor digelar pada Jumat (08/03/2024).

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti, yang hadir dalam rakor meminta seluruh jajarannya untuk menjamin keamanan selama Ramadan.

Baik secara sosial hingga ekonomi masyarakat.

"Seluruhnya perlu bersama-sama menjaga situasi Ramadan agar tetap stabil dan nyaman bagi masyarakat untuk beribadah," kata Made.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved