Puisi Hartojo Andangdjaja
Puisi Pantun di Jalan Panjang Hartojo Andangdjaja: Mobil tua merangkaki jalan panjang mengerang
Puisi Pantun di Jalan Panjang Hartojo Andangdjaja: Mobil tua merangkaki jalan panjang mengerang
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
Puisi Pantun di Jalan Panjang Hartojo Andangdjaja
(Pasaman - Bukittinggi)
Mobil tua merangkaki jalan panjang
mengerang di sepanjang bibir jurang
Dari jendela berlepasan mimpi-mimpi ke balik Kenang;
Sebuah ladang, dua hati dan satu bisikan: ah, abang
Mobil tua bergegar mendaki tanjakan
roda-roda meraba jalanan berhujan
Cinta lama terkibar dalam angan:
dua bersua, satu meminta, lain memesra: jangan
Bangsi terdengar di kaki bukit
nyanyian menyangsai ke lengkung langit
Janji tertebar di dangau alit
tangan melambai mengucap pamit
Mobil tua melata di sela hutan para
seram terberai di wajah-wajah teduh rimba
Berapa lama di pojok tanah air tercinta
salam kulambai pada wajah-wajah jauh di Jawa
Jalan melingkar di pinggang bukit
awan mengelai di kaki langit
Hidup tak kusedar betapa pahit
rawan menyangsai tanpa jerit
Mobil tua terengah tiba di senja
jalan bermuara di kota jelita
Hidup betapa merekah tiba-tiba
bergantungan di warna ria lelampu kota
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.