Saringan Kopi dan Cobek Kreasi Pengrajin Asal Magelang Curi Perhatian Dewan Juri Inacraft 2024

Ajang International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2024 tengah berlangsung di Balai Sidang Jakarta Convention Center atau JCC sepanjang 28 Februari-

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
Salah satu produk perajin dari Magelang berupa cobek dan saringan kopi dari batu menarik perhatian juri 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ajang International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2024 tengah berlangsung di Balai Sidang Jakarta Convention Center atau JCC sepanjang 28 Februari-3 Maret 2024.

Sedikitnya ada sekitar 1.500 UKM dari seluruh Indonesia yang mengikuti gelaran tersebut.

Provinsi Jawa Tengah melalui delegasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jateng memamerkan karya dari 65 UKM.

Mereka berasal dari 13 kabupaten/kota dan dua organisasi perangkat daerah yakni Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng.

Salah satu produk yang menarik perhatian adalah kerajinan berbahan dasar batu lereng Gunung Merapi yang mampu disulap menjadi cobek dan saringan kopi.

Pengrajin dari Qroon Art Magelang, Purwono mengaku tak menyangka karyanya dapat menjadi salah satu nominator di Inacraft 2024. Ia menyebut ada empat produk yang masuk nominasi.

“Ini produk saringan kopi dari batu, namanya pour over stone of temple. Uniknya ini ada rongga dan bisa untuk menyaring kopi. Ini biasanya limbah, tapi saya olah. Dan ini juga ada cobek,” tuturnya, Kamis (29/2/2024).

Menurut Purwono, kerajinannya itu sangat diminati pelanggan, bahkan ia sampai kewalahan untuk memenuhi permintaan.

Saat ini kerajinannya telah tersebar di Surabaya, Solo, Semarang, dan Bandung.

“Seringkali menolak orderan karena kekurangan perajin yang punya skill seperti ini. Kalau harga saringan kopi ini harganya Rp350 ribu, kalau cobek mulai Rp125 ribu,” imbuh Purwono.

Dia berharap agar kerajinannya bisa menembus penjurian dan menang. Karena kerajinannya ini belum banyak ditemukan di pasaran.

Salah satu juri Inacraft Award 2024, Francis Surjaseputra mengaku tertarik mengulik karya dari perajin Kabupaten Magelang tersebut.

Ia melihat, kerajinan batu yang diolah menjadi cobek hingga saringan kopi dari batuan Gunung Merapi memiliki kelebihan.

“Kebetulan di sini banyak juri yang tertarik. Memang kemasan itu beda, ada ukiran kontemporer, namun fungsinya sebagai cobek pembuat sambal juga tetap bisa digunakan,” tutur Francis.

Dikatakan, kriteria penjurian dari World Craft Council, badan dunia yang berafiliasi dengan Unesco menjadi pedoman. Selain keindahan, juga faktor kelokalan, pemasaran, dan tentu saja kualitas.

“Apalagi di sini (stand Magelang) ada tiga juri yang tertarik. Tiga pilihan akan dipilih, mungkin salah satu, dan kenapa memilih itu akan dibahas dengan juri lain, dan dinilai,” tuturnya. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved