Berita Bantul Hari Ini

ITF Pasar Niten Resmi Beroperasi untuk Tuntaskan Masalah Sampah

Pemkab Bantul resmi memiliki tempat pengelolaan sampah baru yakni Intermediate Treatment Facility (ITF) Pasar Niten Kabupaten Bantul.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Neti Rukmana
Bupati Bantul bersama sejumlah pejabat terkait sedang meninjau lokasi ITF Pasar Niten, di Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Selasa (27/2/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul resmi memiliki tempat pengelolaan sampah baru yakni Intermediate Treatment Facility (ITF) Pasar Niten Kabupaten Bantul .

ITF itu resmi mulai beroperasi pada Selasa (27/2/2024). 

Bupati Bantul , Abdul Halim Muslih, berujar, ITF Pasar Niten menjadi tempat pengelolaan sampah organik maupun an organik dengan kapasitas lima ton.

Hasilnya, yang organik menjadi kompos, sedangkan an organik menjadi bahan baku Refuse Derived Fuel (RDF).

"Semuanya, sudah ada off taker-nya. Yang organik dengan hasil akhir kompos itu akan diserap oleh dinas pertanian. Karena dinas pertanian membutuhkan kompos untuk tanaman holtokultura," katanya kepada wartawan di ITF Pasar Niten, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul , Selasa (27/2/2024).

Namun, tidak menutup kemungkinan, kompos tersebut juga dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pasalnya, Pemkab Bantul ingin menekan penggunaan pupuk kimia.

Sementara itu, untuk hasil RDF dilakukan jual beli.

Baca juga: Sampah APK di Bantul Masih Menumpuk di Gudang Bawaslu, Ini Kata DLH Bantul

Di mana, pembelian berasal dari Cilacap, Jawa Tengah. 

"Artinya, semuanya sudah on the track. Tinggal kapasitasnya perlu ditingkatkan. Ini kan sekarang kita sedang mengejar target pengelolaan sampah 2025 itu harus sudah tuntas," jelasnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul , Rudy Suharta, menyampaikan, potensi sampah pasar di Bantul itu mencapai 15 ton per hari.

"Maka, ITF itu memang didesain untuk mengelola sampah pasar," katanya.

Rencananya, sampah yang diolah di sana hanya adalah sampah dari Pasar Bantul , Pasar Piyungan, Pasar Pijenan hingga Pasar Imogiri.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Ari Budi Nugroho, berujar, pembangunan ITF itu dibangun pada 2023 melalui anggaran APBD Bantul senilai Rp3 miliar.

"Harapannya, pembangunan ITF itu bisa menuntaskan permasalahan sampah sesuai visi misi Bupati Bantul yakni Bantul Bersih Sampah pada 2025," pungkas dia.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved