Puisi Mustafa Ismail
Puisi Tak Ada Puisi Hari Ini Mustafa Ismail: Tak ada puisi hari ini, selain suara kereta
Puisi Tak Ada Puisi Hari Ini Mustafa Ismail: Tak ada puisi hari ini, selain suara kereta
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
Puisi Tak Ada Puisi Hari Ini Mustafa Ismail
Tak ada puisi hari ini, selain suara kereta
dan lenguh peron yang ditinggal pergi
Aku menulis satu tambah satu sambil membayangkan
mulutmu gugup untuk mengucapkan jumlahnya dua
Katamu,
“Itu bisa saja tiga, empat, lima, enam, tujuh...”
Ketika dua kereta berhenti bersamaan
dari arah berbeda, kau pun mendengkur:
“Ya, ada kalanya satu tambah satu itu dua.
Tapi angka-angka bisa berlompatan sesukanya.”
Katamu lagi, sambil menyisir sepanjang kereta,
“kau lihat ada berapa gerbong jumlahnya?”
Tak ada puisi hari ini, selain suara lonceng
yang dipukul berkali-kali
oleh petugas stasiun
sebelum bunyi rel berdecit oleh kereta yang tiba
Aku hanya menemukan orang-orang
terkantuk-kantuk menunggu pacarnya entah di mana
dari jauh, sekerat puisi mengerjab-ngerjab
seperti Pokemon yang habis disergap
Lalu kau melompat dalam kereta
sambil mengayun belati
Memburu sunyi yang pergi
mengejar sesepuisi yang tak jadi-jadi
Sungguh, tak ada puisi hari ini
tak ada lagi yang bisa dipanggil puisi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.